AHY Masuk 5 Besar Capres Potensial, Ini Kata Politikus Demokrat
DPP Demokrat bersyukur setelah setahun di bawah kepengurusan Ketum AHY banyak capaian yang diraih.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk ke dalam lima besar calon presiden (capres) potensial versi survei nasional dan kajian opini publik Indonesia Political Opinion (IPO)
Putra sulung Presiden ke-6 RI ini mendapat perolehan tingkat keterpilihan sebesar 7,1 persen, atau berada di atas sosok Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang memperoleh 5,7 persen.
Partai Demokrat pun menyambut gembira atas survei tersebut.
"Merespon Hasil Survei IPO yang menempatkan Mas Ketum AHY dalam 5 besar yang elektabilitasnya 7,1 persen mengungguli Pak Prabowo 5,7 persen kami mengapresiasi dan menyambut gembira," kata Deputi Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: PDIP Bicara Peluang Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024
Baca juga: Survei IPO: Anies Baswedan Paling Potensial di Pilpres 2024
Kamhar menyatakan, survei menjadi penilaian yang paling objektif dan bisa diterima untuk mengukur sejauhmana kinerja Partai Demokrat dibawah kepemimpinan Ketum AHY.
DPP Demokrat bersyukur setelah setahun di bawah kepengurusan Ketum AHY banyak capaian yang diraih.
"Ini terkonfirmasi dari hasil survei yang terus mengalami trend kenaikan baik untuk Mas Ketum AHY maupun untuk Partai Demokrat," ujarnya.
Dia mengatakan, kecakapan manajemen konflik oleh AHY kini berbuah manis.
Atas kepemimpinan AHY, Partai Demokrat berhasil melewati ujian dengan adanya pihak yang ingin mengkudetanya dengan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
"Kedewasaan dan kepiawaian Mas Ketum AHY dalam memanajemeni konflik yang menerpa Partai Demokrat berbuah manis," ucapnya.
"Ini dilakukan dengan dua pendekatan, pertama konsolidasi internal. Kedua, pendekatan konsolidasi eksternal. Mas Ketum AHY berhasil menggalang dukungan seluruh elemen civil society termasuk dukungan media dan publik sehingga terbangun kontrol demokrasi atas kekuasaan," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.