Angka Kematian Penderita Covid-19 Meningkat, Epidemiolog: Perlu Evaluasi Program Vaksinasi
Angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia bertambah 427 orang sejak Sabtu (3/4/2021) hingga Minggu (4/4/2021) pukul 12.00 WIB.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka kematian penderita Covid-19 kembali meningkat.
Menurut data, pada tanggal 4 Maret lalu, angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia bertambah 427 orang sejak Sabtu (3/4/2021) hingga Minggu (4/4/2021) pukul 12.00 WIB.
Ahli epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University Dicky Budiman, mengatakan kenaikan angka ini disebabkan kurangnya konsistensi protokol kesehatan.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Masjid Agung Al-Azhar Gelar Bukber Drive-Thru
Baca juga: Positif Rate 12 Persen, Epidemiolog: Pandemi Covid-19 Belum Bisa Dikendalikan, Jauh dari Target
Baca juga: Ariel Aldrin Terharu Kampanye 1 Juta Doa untuk Indonesia Bersatu Melawan Covid-19 Dapat Dukungan
Pelonggaran terhadap penerapan 3T dan 5M pada masyarakat dinilai berkontribusi terjadinya penambahan kasus terinfeksi dan penyebaran baru cepat menular.
Karenanya testing, tracing dan treatment tetap harus dilakukan pemerintah, sehingga dapat mendeteksi warga yang terduga Covid-19 sedari dini.
Dampaknya adalah penderita tidak mengalami gejala yang cukup berat dan meminimalisir angka kematian.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa program vaksinasi harus dilakukan evaluasi. Mengingat melihat kecepatan vaksin yang cukup melambat.
Terutama pada kelompok prioritas seperti lansia.Indonesia menargetkan ada 21,5 juta orang lansia untuk divaksin. Hal ini dikarenakan berkontribusi pada angka kematian sebesar 47 persen.
"Namun program vaksinasi lansia baru jalan di angka 8,5 persen suntikan pertama dan hanya 2% untuk suntikan kedua,"katanya saat diwawancarai, Sabtu (10/4/2021).