Malam di Tengah Laut Natuna, Prajurit TNI AL Latihan Tembak Cepat Anti Udara
Sejumlah prajurit TNI AL tampak bersiap menyiapkan senjata serta amunisi di atas KRI Teluk Bintuni-520, Jumat (10/4/2021).
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Di tengah laut perairan Natuna, sejumlah prajurit TNI AL tampak bersiap menyiapkan senjata serta amunisi di atas KRI Teluk Bintuni-520, Jumat (10/4/2021).
Pasalnya, instruksi meminta mereka untuk melakukan persiapan di bagian haluan Kapal KRI Teluk Bintuni-520.
Di bawah kemerlip bintang-bintang langit, para prajurit TNI AL tak tanpa kesulitan menyiapkan segala yang diperintahkan itu. Meski saat itu keadaan kapal gelap gulita tanpa lampu penerangan.
Mereka langsung membuat formasi bersiap di haluan Kapal menunggu instruksi selanjutnya.
Baca juga: Aksi Prajurit TNI AL Latihan Pemadaman Api di Atas KRI Teluk Bintuni-520
Ada yang bertugas di bagian senjata, menyiapkan amunisi senjata, berkoordinasi dengan komandan serta tim kesehatan.
Tak lama, dari langit laut Nutuna terlihat cahaya merah yang mengudara.
Secara cepat, instruksi untuk menembak dikeluarkan ke titik dimana cahaya itu tertuju.
Suara hening malam pun pecah seketika saat senjata meriam berkaliber 40mm itu mulai melesat keudara.
Percikap cahaya pun keluar dari ujung senjata itu.
"Door..door..door," bunyi letusan suara tembakan.
Pemandangan pun semakin indah saat peluru yang di tembakan itu turut menghiasi malam.
Terdengar, kurang lebih 8 peluru yang meletus dari ujunh meriam menuju target sasaran.
Tak hanya itu, perintah untuk kembali mengisi peluru dikeluarkan. Prajurit lainnya pun bergegas mengangkat peluru kaliber 40mm ke dekat juru tembak.
Instruksi untuk melakukan penembakan kembali keluar.
Langit perairan Natuna pun kembali dihiasi percikan cahaya dari peluru yang melesat.
Seluruh rangkaian itu merupakan serial latihan Aarofek. Yakni, penembakan serial cepat anti udara di malam hari dengan sasaran falre/peluru suar.
Hal ini juga menjadi rangkaian serial
Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopratmin) TNI AL tahun 2021.
Asopskogasgabratmin Letkol Laut Pelaut Bennydiktus menjelaskan, bahwa Air Rapid Open Fire Excecise (Aarofek) merupakan latihan guna mengantusipasi serangan musuh dari udara.
"Kita melaksanakan simulasi melakukan penembakan flare dan amunisi tresur yang kita asumsikan sebagai bahaya ancaman udara yang berupa ancaman pesawat yang mendekat jadi nanti di latihan itu kita namakan Aaerofek," kata Letkol Benny.
Ia menambahkan, tujuan dari latihan Aaerofek ini adalah melatih kesigapan, kecepatan aksi serta respons terhadap ancaman yang mendekat ke bagian Kapal.
"Jadi harapannya pada saat ditembakan flarnya kecepatan reaksi dari unsur-unsir kapal perang yang melihat langsung semua pos tempur menembakan meriamnya," ucapnya.
"Itu tujuannya yaitu respons atau reaksi seberapa cepat mereka menembak dan tepat sasaran," jelasnya.
Latopratmin tahun 2021 ini di gelar di Dabo Singkep, Kepulauan Riau mulai 8-14 April 2021.
Ada pun kekuatan yang dilibatkan pada latihan ini adalah sebagai berikut:
1. Total personil yang terlibat dalam latihan yakni 784 orang.
2. Total alusista yang terlibat 7 Kapal dan 1 Helikopter.
3. 4 unsur Kolinlamil sebagai unsur ST angkut: KRI TBN-520, KRI TLP-540, KRI ABN-503, KRI MTW-949
4. 1 unsur Koarmada 1 sebagai unsur ST Lindung: KRI HLS-630.
5. 1 unsur Puspenerbal: 1 Hali Bell (HU-4206).
6. Kormar sebagai Satggasrat: 1 KI Pasmar-1 (100 orang).
7. 2 unsur instansi lain (Komcad/Komduk ST Lindung): KN Alugoro (KPLP) Kapal Patroli 28 M, BC-8004 (Bea Cukai), Kapal Patroli 28 M.