Ketika KSAD Andika Mengusap Air Mata Anak Buahnya yang Lumpuh: Harus Bisa Tos Pakai Tangan Kanan ya
Andika berharap Ade bisa menghadiri pelantikan anak Ade, Andre Anggada, yang saat ini tengah menjalani proses rekrutmen TNI AD jika nantinya Andr
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah empat tahun lebih personel Kodim 0605 Subang Kopral Kepala Ade Casmita menderita lumpuh setelah disengat delapan tawon jenis Ndas (Vespa Affinis) di kepala dan tubuhnya saat latihan bersama Resimen Armed 02 Kostrad 10 di Ambal, Kebumen, Jawa Tengah.
Akibatnya sekujur tubuh Ade Casmita mengalami kondisi seperti penderita stroke dan menghabiskan hari-harinya di kursi roda serta tempat tidur.
Istri Ade, Rita Juwita, bahkan mengatakan pada tiga tahun pertama sejak disengat tawon, bapak tiga anak itu bahkan seperti tak sadarkan diri.
Rita pun sudah membawa suaminya berobat ke mana-mana, mulai dari pengobatan tradisional hingga beberapa rumah sakit.
Hingga akhirnya Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa mengetahui informasi tersebut dan memerintahkan Tim Medis RSPAD Gatot Soebroto melakukan perawatan terhadapnya.
Ade dijemput tenaga medis RSPAD Gatot Soebroto di rumahnya, Kampung Dawuan Oncom, Desa Dawuan Kaler, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang pada Rabu (10/4/2021).
Baca juga: Dokter Alex, Putra KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Ikut Tangani Hipospadia Aprilio Manganang
Baca juga: Saat TNI AL Evakuasi Korban KM Alugara dengan Helikopter di Perairan Bangka Belitung
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letjen TNI dr A Budi Sulistya kemudian berdiskusi dengan seluruh tim dokter spesialis saraf, fisiologi, dan rehabilitasi untuk menentukan tahapan pengobatan kepada Ade.
Budi mengatakan tujuan dari perawatan yang dilakukan Tim RSPAD Gatot Soebroto terhadap Ade antara lain meningkatkan kualitas hidup, mencari faktor risiko, dan mencegah stroke tersebut berulang.
Setelah Ade dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, dalam suatu kesempatan Andika mengunjungi anak buahnya itu.
Ketika itu di kamar perawatannya Ade tengah berbaring di ranjang didampingi keluarganya.
Andika kemudian berbincang dengan mereka.
Hingga dalam suatu perbincangan Ade menangis.
Refleks, Andika kemudian mengambil tisu yang ada di sebelah ranjang Ade.