PROFIL Lia Eden, Pemimpin Sekte yang Dikabarkan Meninggal, Berikut Sederet Kontroversi Ajarannya
Lia Aminuddin atau yang banyak dikenal sebagai Lia Eden, dikabarkan meninggal dunia, pada Jumat (9/11/2021).
Penulis: garudea prabawati
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Lia Aminuddin atau yang banyak dikenal sebagai Lia Eden, dikabarkan meninggal dunia, pada Jumat, (9/11/2021).
Seperti diketahui Lia Eden merupakan pemimpin ajaran Salamullah, yang dulu dikenal sebagai sekte Kerajaan Tuhan (God'd Kingdom Eden).
Dikutip dari TribunWow.com, kabar kematian Lia Eden pertama kali diunggah oleh Instagram Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk), namun kini unggahan tersebut telah dihapus.
Instagram @kabarsejuk, membagikan kabar duka tersebut pada Minggu, (11/4/2021).
Lantas siapakah sosok Lia Eden, seperti apa deskripsi ajarannya yang pernah dibubarkan oleh pemerintah?
Wanita kelahiran Surabaya, 21 Agustus 1947 tersebut diketahui meninggal pada usia 73 tahun.
Lia Eden pun terkenal kontroversial lantaran aliran kepercayaan yang dibagikannya menganut tiga agama samawi yakni Yudaisme, Kekristenan dan Islam.
Dan menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu, dikutip dari Wikipedia.
Baca juga: Lia Eden Dikabarkan Meninggal Dunia, Berikut Sosok dan Sepak Terjangnya yang Penuh Kontroversi
Awal mula pada tahun 1997, Lia Eden mengaku mendapat wahyu dari malaikat Jibril, hal tersebutlah yang menjadi dasar ajarannya saat ini.
Ia yang terlahir memeluk agama Islam kemudian mempelajari berbagai agama lain atau secara paranealis.
Lantas pada pertengahan tahun 2000, Lia Eden mendeklarasikan agama Salamullah.
KONTROVERSI
Dia secara kontroversial mengaku sebagai titisan Bunda Maria dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi.
Lia meyakini para pengikutnya yang tergabung dalam Komunitas Eden bahwa dirinya adalah seorang Imam Mahdi, sosok yang diyakini akan menghancurkan kezaliman di akhir zaman.
Lia Eden mengklaim diri sebagai titisan Bunda Maria sekaligus menyatakan putranya, Ahmad Mukti, sebagai Yesus Kristus.
Baca juga: Kemenhub Pastikan 3 Bandara di Jawa Timur Tak Terdampak Gempa Bumi
Selain itu kontroversi ajarannya yakni menyatakan shalat dalam dua bahasa sah.
Juga mengkonsumsi babi adalah halal, mengadakan ritual penyucian seperti menggunduli kepala hingga membakar tubuh atau kremasi.
Dikutip dari TribunBali.com, bahkan Lia Eden juga sempat menyebut tokoh-tokoh penting di Indonesia sebagai reinkarnasi dari karakter-karakter dari legenda.
Sebut saja Ahok yang sempat disebut adalah reinkarnasi dari Hanoman dan Sun Go Kong.
Tak hanya Ahok, Lia Eden juga menyebut Jokowi adalah reinkarnasi Krishna.
Selain itu Lia Eden juga sempat gembar-gembor soal UFO dan akhir zaman yang akan terjadi di tahun 2015.
Pernah Dipenjara
Dikutip dari Kompas.com, Lia Eden pernah mendekam di penjara selama 2 tahun.
Di mana dirinya terkena kasus penistaan agama dan divonis bersalah pada Kamis, (29/6/2006).
Sekte Kerajaan Tuhan yang telah dibentuknya terpaksa dibubarkan lantaran mendapat kecaman dan dinyatakan
Kemudian, Lia Eden kembali ditangkap pada 15 Desember 2008 karena alasan yang sama.
Baca juga: Imbas Perang Dagang Australia - China, Harga Batubara Acuan Naik Jadi USD86,68/ton
Hal ini tak menghentikan sepak terjang Lia Eden yang masih kerap membeberkan kepercayaan yang diyakininya.
Dukung KPK
Lia Eden pernah memberikan dukungannya terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dirinya dan pengikutnya bahkan sampai mendatangi Kantor KPK.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, berpakaian serba putih, mereka pun mendoakan KPK cepat keluar dari banyak masalah.
"Saat ini hanya kasih sayang Tuhan yang mampu menyelamatkan KPK," ungkap Lia Eden kepada wartawan di depan gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (16/2/2015).
Lia yang datang tanpa tongkatnya ini mengaku terpanggil mendukung KPK. Ia datang bersama jemaatnya mendoakan lembaga antirasuah yang giat memberantas para koruptor.
"Iya kita datang ke sini untuk ikut mendoakan KPK supaya segera keluar dari berbagai masalah yang dihadapi," ujar salah satu jemaat Lia Eden kepada wartawan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Candra Okta Della) (TribunWow.com/Noviana Primaresti) (Kompas.com) (TribunBali.com)