Kasatgas Nemangkawi: Pelaku Penembakan Guru di Papua Sudah Teridentifikasi
Harry menjelaskan pelaku penembakan juga telah dapat teridentifikasi oleh aparat kepolisian. Pihaknya akan segera melakukan operasi penangkapan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi Kampung Julukoma Distrik Beoga, Puncak, telah mulai berangsur kondusif usai insiden penembakan seorang guru SD dan kepala sekolah SMP hingga tewas oleh KKB Papua.
"Situasi di Kampung Julukoma Distrik Beoga, Puncak sudah bisa kami kuasai dan seluruh kegiatan berangsur berlangsung dengan normal," kata Kasatgas Nemangkawi Brigjen Pol Roycke Harry Langie di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/4/2021).
Harry menjelaskan pelaku penembakan juga telah dapat teridentifikasi oleh aparat kepolisian. Pihaknya akan segera melakukan operasi penangkapan.
Baca juga: PGRI Kutuk Penembakan Guru di Papua oleh KKSB
"Berdasarkan hasil penyelidikan yang intensif pelaku penembakan sudah teridentifikasi dan bersama dengan kapolda segera melakukan pengejaran dan penindakan hukum yang tegas dan terukur," tukas dia.
Diberitakan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua diduga menembak guru SD bernama Oktovianus Rayo (43) di Kampung Julukoma Distrik Beoga, Puncak pada Kamis (8/4/2021) pagi hari ini.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusi membenarkan adanya insiden tersebut. Akibatnya, Oktovianus Rayo meninggal dunia usai terkena timah panas tersebut.
"Pada hari Kamis 08 April 2021 sekitar pukul 09.50 WIT di Kampung Julukoma telah terjadi penembakan oleh kelompok KKB terhadap masyarakat sipil yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Iqbal dalam keterangannya, Kamis (8/4/2021).
Dijelaskan Iqbal, Oktovianus Rayo memang dikenal sebagai guru SD di salah satu sekolah di Kampung Yulukoma Distrik Beoga.
Insiden bermula saat korban didatangi oleh orang tidak dikenal (OTK) di rumahnya pada Kamis (8/4/2021) pukul 09.50 WIT. Saat itu, korban tengah menjaga sebuah kios.
Tiba-tiba, OTK yang diduga kelompok KKB itu menembak ke arah korban. Dua peluru yang ditembakkan pelaku pun mengenai tubuh Oktovianus Rayo.
"OTK masuk ke dalam rumah langsung melakukan penembakan ke arah korban dan mengenai rusuk kanan dan luka lubang sebanyak 2 lubang tidak tembus dan mengakibatkan korban meninggal dunia," jelas dia.
Selanjutnya, kata Iqbal, para tokoh agama atau pendeta dan guru yang membawa korban dari TKP. Lalu, korban ditandu dan dibawa ke puskesmas Beoga guna tindakan lebih lanjut.
Menurut Iqbal, aparat kepolisian telah mendatangi puskesmas Beoga dan melakukan Visum Et Repertum terhadal jenazah.
Menurut Iqbal, aparat kepolisian telah mendatangi puskesmas Beoga dan melakukan Visum Et Repertum terhadal jenazah.
"Kami melakukan penyitaan barang bukti berupa pakaian korban," tukas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.