Kopassus HUT Ke-69, Ini Profil sang Danjen Mayjen TNI Mohamad Hasan: Mantan Pengawal Jokowi
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tepat berusia 69 tahun pada 16 April 2021, simak Profil Mayjen TNI Mohamad Hasan dan sepak terjangnya
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tepat berusia 69 tahun pada 16 April 2021.
Pasukan elite TNI Angkatan Darat itu merayakan HUT ke-69 sejak pertama dibentuk 16 April 1952.
Adapun, pasukan khusus yang memiliki julukan Korps Baret Merah saat ini dipimpin oleh Komandan Jenderal alias Danjen Kopassus.
Ia adalah seorang jenderal berpangkat bintang dua, yakni bernama Mayjen TNI Mohamad Hasan.
Profil Mayjen TNI Mohamad Hasan dan sepak terjangnya akan dirangkukm dalam berita ini.
Baca juga: HUT ke-69 Kopassus, Berikut Sejarah Singkat Terbentuknya Komando Pasukan Khusus
Pernah diberitakan Tribun, Mayjen TNI Mohammad Hasan, adalah Eks Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Ia dilantik menjadi Danjen Kopassus oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam acara serah terima Danjen Kopassus dari pejabat lama, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Hasan merupakan perwira TNI yang pernah menjabat sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden pada 2016 hingga 2018.
Setelahnya Hasan juga sempat bertugas Komandan Korem 061/Surya Kencana pada 2018 sampai 2019.
Hasan yang merupakan alumni Akmil 1993 tersebut juga pernah diterjunkan pada sejumlah operasi.
Operasi tersebut antara lain operasi Timor-Timur pada 1995, operasi Irian Jaya pada 1999, dan Operasi Nemangkawi pada 2019.
Rekam Jejak Hasan
Pengangkatan Hasan tersebut dapat dibilang sangat ideal.
Mengingat, pria kelahiran Bandung, 13 Maret 1971 itu memiliki segudang pengalaman di dalam belantika pasukan elite tertua Tanah Air tersebut.
Jebolan Akademi Militer (Akmil) 1993 itu tercatat pernah menjadi Komandan Unit Grup 1/Para Komando Kopassus hingga Kasi intel Grup 1/Para Kopassus.
Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Kodim 0104/Aceh Timur pada 2011 hingga 2013.
Karir Hasan perlahan merangkak naik.
Hal itu terbukti dengan dipercayainya sebagai Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura pada 2013 hingga 2014.
Suami Rahmalia tersebut juga pernah mengemban Komandan Grup A Paspampres pada 2014 hingga 2016 dan diteruskan menjadi Komandan Korem 061/Surya Kencana pada 2018-2019.
Selama menjalani penugasan militer, ia pernah terjun dalam Operasi Timor Timur pada 1995, Operasi Irian Jaya pada 1999, hingga Operasi Memangkas pada 2019.
Di luar pergulatannya sebagai pasukan TNI, ia tercatat mempunyai karya buku berjudul "Catatan 02".
Karya tersebut ditulisnya saat menjabat sebagai Wakil Komandan Grup 2/Sandi Yudha Kopassus.
Sejarah Kopassus
Baca juga: HUT Ke-69 Kopassus, Panglima TNI: Tingkatkan Terus Profesionalisme Prajurit Komando dengan Berlatih
Dikutip dari Kopassus.mil.id, pada bulan Juli 1950, terjadi pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menamakan dirinya Republik Maluku Selatan (RMS).
Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengarahkan pasukan untuk menumpas gerombolan tersebut.
Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima Tentara Teritorium III, Kolonel A.E. Kawilarang.
Sedangkan untuk komandan operasinya adalah Letkol Slamet Riyadi.
Operasi ini memang berhasil menumpas gerakan pemberontakan, namun dengan korban yang tidak sedikit di pihak TNI.
Setelah dikaji ternyata dalam beberapa pertempuran, musuh dengan kekuatan relatif lebih kecil mampu menggagalkan serangan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar.
Hal ini ternyata bukan hanya disebabkan semangat anggota pasukan musuh yang lebih tinggi atau perlengkapan yang lebih lengkap, melainkan juga menggunakan taktik dan pengalaman tempur yang baik.
Didukung dengan kemampuan tembak tepat dan gerakan perorangan.
Peristiwa inilah yang akhirnya mengilhami Letkol Slamet Riyadi untuk mempelopori pembentukan suatu satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat.
Hal itu untuk menghadapi berbagai sasaran di medan yang bagaimanapun beratnya.
Setelah gugurnya Letkol Slamet Riyadi pada salah satu pertempuran di sekitar kota Ambon, gagasan ini selanjutnya dilanjutkan oleh Kolonel A.E Kawilarang.
Melalui Instruksi Panglima Tentrara dan Teritorium III No.55/Instr/PDS/52 tanggal 16 April 1852, terbentuklah Kesatuan Komando Terirotium III.
Kesatuan Komando Terirotium III merupakan cikal bakal 'Korps Baret Merah'.
Sebagai Komandon pertama dipercayakan kepada Mayor Moch.
Idjon Djanbi, mantan Kaptel KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Speciale Troopen dan pernah bertempur dalam Perang Dunia II.
Dalam perjalanan selanjutnya, satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama di antaranya Komando Angkatan Darat (KKAD) pada tahun 1953, Resimen Pasukan Komandi Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1952.
Selanjutnya, pada tahun 1955 berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Pada tahun 1966 satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI-AD (PUSPASUS TNI-AD).
Berikutnya pada 1971, nama satuan ini berganti menjadi Komando Pasuka Sandhi Yudha (KOPASSANDHA).
Pada tahun 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) sampai sekarang.
Setelah beberapa kali mengalami perubahan dalam organisasinya, struktur organisasi Kopassus saat ini terdiri dari:
- Makopassus, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Pataka "TRIBUANA CHANDRACA SATYA DHARMA";
- Grup-1/Parako, berkedudukan di Serang dengan sesanti Dhuaja "EKA WASTU BALDIKA";
- Grup-2/Sandha, berkedudukan di Solo dengan sesanti Dhuaja "DWI DHARMA BHIRAWAYUDHA";
- Grup-3/Sandha, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja "TRI KOTTAMAN WIRA NARACA BYUHA";
- Pudiklatpassus, berkedudukan di Batujajar dengan sesanti Sempana "TRI YUDHA CAKTI";
- Sat-81/Gultor, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja "SIAP SETIA BERANI".
Pesan Panglima TNI
Peringatan HUT Kopassus turut disambut oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Dalam rangka memperingati HUT ke-69 Kopassus, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berpesan kepada seluruh prajurit Korps Baret Merah itu untuk terus meningkatkan terus profesionalitasnya dengan terus berlatih.
Hadi juga berpesan kepada mereka untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
"Di usia yang semakin matang ini tingkatkan terus profesionalisme prajurit Komando dengan berlatih, berlatih, dan berlatih. Kembangkan inovasi dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks demi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Hadi dalam akun instagramnya, @hadi.tjahjanto, pada Jumat (16/4/2021).
Hadi menegaskan prajurit Kopassus adalah prajurit-prajurit pilihan dan terlatih.
Selama 69 Tahun, kata dia, Komando Pasukan Khusus telah menorehkan tinta emas catatan pengabdian dan prestasi gemilang.
"Hal itu tentu sangat membanggakan tidak hanya bagi prajurit Komando tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Hadi.
Ia pun mengucapkan selamat kepada Kopassus.
"Selamat Hari Ulang Tahun ke-69 kepada segenap prajurit dan keluarga Kopassus di manapun berada dan bertugas. Berani, Benar, Berhasil. Komando!" kata Hadi.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Yurika, Gita Irawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.