Nama-nama Diprediksi Jadi Menteri Baru Jokowi, Ada Ahok hingga Isu Moeldoko akan Diganti
Berikut ini daftar nama yang diprediksi akan menjadi menteri baru Presiden Joko Widodo (Jokowi). Muncul nama Ahok hingga isu Moeldoko akan diganti.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Ngabalin memperkirakan Bahlil akan ditunjuk sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Baca juga: PROFIL Asman Abnur, Politikus PAN Disebut Berpeluang jadi Menteri Jokowi, Mantan Menpan RB
Baca juga: Pengamat: Kemungkinan PAN Tempati Kementerian Perhubungan atau Kehutanan Jika Gabung Kabinet
Senada dengan Nadiem, Bahlil dinilai Ngabalin sebagai menteri milenial dan orang berprestasi.
3. Asman Abnur
Nama Politisi Senior PAN, Asman Abnur, juga turut disebut akan menjadi menteri baru Presiden Jokowi.
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, menegaskan posisi partainya sejak awal memang mendukung semua kebijakan pemerintah.
Karena itu, ia mengatakan PAN menyambut baik pembentukan Kementerian Investasi.
"Meskipun kita akan selalu bersuara jernih, akan memberikan masukan sifatnya korektif, masukan konstruktif, dan apa yang disampaikan PAN tentu untuk kepentingan bersama yang positif,” ujar Eddy, Kamis (15/4/2021).
4. Eddy Soeparno
Selain politisi senior, Asman Abnur, nama Sekjen PAN, Eddy Soeparno, juga muncul dalam kandidat yang disebut-sebut akan menjadi menteri baru Jokowi.
Antara Asman ataupun Eddy, satu diantara mereka kabarnya akan mengisi posisi di Kementerian Perhubungan.
5. Abdul Mu'ti
Baca juga: Reshuffle Harus Berdasarkan Kemaslahatan Bersama Bukan Sekadar Bagi-bagi Jabatan
Baca juga: Mendes PDTT Abdul Halim Disebut Paling Disorot Akan Direshuffle oleh Presiden
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menilai, Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, layak dipertimbangkan menjadi kandidat menggantikan Nadiem Makarim.
"Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Mu'ti jadi Mendikbudristek,” katanya, Selasa (13/4/2021).
Qodari menambahkan, sudah saatnya Kementerian Pendidikan dikembalikan pada Muhammadiyah yang telah berpengalaman mengelola sekitar 162 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.