Pemimpin Berintegritas Harus Miliki Semangat Keterlibatan Dalam Aspek Kesetaraan dan Keadilan
Yayasan Bhumiksara organisasi yang hasilkan kader bangsa merasa perlu merefleksikan kepemimpinan beritegritas menyongsong tatanan masyarakat baru.
Editor: Theresia Felisiani
![Pemimpin Berintegritas Harus Miliki Semangat Keterlibatan Dalam Aspek Kesetaraan dan Keadilan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dies-nataslis-bhumiksara.jpg)
Dua dokumen tersebut, yaitu Laudato si' (Puji Bagi-Mu) ensiklik kedua dan Fratelli tutti (Saudara Sekalian) ensiklik ketiga Paus Fransiskus.
Menurutnya dengan dokumen tersebut, manusia diharapkan dapat lebih hormat pada bumi dan pada sesama.
Baca juga: Jokowi Targetkan Pertumbuhan 7 Persen, Anggota Komisi XI Nilai Pemerintah Terlalu Optimis
Rhenald Kasali sebagai pembicara ketiga menyebutkan bahwa integritas basisnya adalah rumah tangga dan harus diajarkan sejak usia dini.
Dunia tengah berubah dan menghadapi situasi sulit, untuk itu Integritas menjadi karakter dasar yang harus dimiliki sejak kecil dan menjadi sikap hidup sampai dewasa.
Menurutnya Integritas menjadi bekal di tengah banyaknya informasi yang muncul dan cukup menganggu.
“Manusia tengah mengalami disinformasi karena kelebihan informasi dan kesulitan memvalidasi, kesulitan membedakan mana yang benar dan tidak benar. Integritas yang dimiliki sejak dini diperlukan sebagai bekal di masa depan,” ucapnya.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-33 dan Reuni Nasional Bhumiksara Paulus Januar mengapresiasi seluruh narasumber yang hadir.
Ia mengatakan melalui seminar ini Yayasan Bhumiksara ingin memperkuat jaringan dengan seluruh kader dari berbagai lapisan generasi dan profesi di seluruh Indonesia.
“Sebagai sebuah Gerakan kepemimpinan berintegritas, hasil seminar ini tentu akan berdampak besar jika dilakukan secara bersama-sama,” ujar Paulus.
Baca juga: Penampakan 2 Stadion di Tangerang: Angker, Sarang Kobra, Siang Tempat Pacaran, Malam Menyeramkan
Ketua Pengurus Yayasan Bhumiksara Ery Seda saat membuka seminar ini menyampaikan bahwa seminar ini diharapkan dapat menjadi refleksi Yayasan Bhumiksara yang telah berusia ke-33.
Ery Seda berharap seminar ini dapat memperkuat upaya Bhumiksara dalam mewujudkan mempimpin yang memiliki nilai berintegritas, melayani, unggul, berbelarasa, dan inklusif.
Ia berharap, peserta seminar dapat memperoleh pencerahan dari ketiga narasumber dan menerapkannya dalam konteks masing-masing.
“Keluarga besar Bhumiksara merasa penting untuk mendiskusikan bagaimana kepemimpinan beritegritas dapat diwujudkan oleh masing-masing pribadi,” ucap Ery.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.