Program Vaksinasi Covid-19 Selama Ramadan Diprioritaskan untuk Para Lansia
Menkes Budi terus mengingatkan agar masyarakat tidak berhenti menjaga protokol kesehatan selepas vaksinasi covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia terus melanjutkan program vaksinasi nasional meski dalam situasi Ramadan. Hal ini justru sangat penting karena biasanya momen Ramadan dan Lebaran menjadi waktu yang kerap digunakan untuk bersilaturahmi dengan keluarga.
Seiring dengan hal itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa program vaksinasi Covid-19 selama Ramadan ini akan diprioritaskan untuk para lanjut usia (lansia). Hal ini dilakukan agar para lansia bisa terlindungi.
"Penting diingat bahwa pada saat Ramadan dan Lebaran nanti kemungkinan banyak keluarga yang ingin bertemu orang tuanya sangat tinggi. Jadi tolong dipastikan dalam sebulan ini prioritas diberikan vaksinasi kepada para lansia," kata Budi dalam konferensi pers kedatangan 6 juta bulk vaksin Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4/2021).
"Sehingga mereka senior-senior kita ini bisa kita lindungi kalau nanti dikunjungi oleh keluarganya, mereka sudah relatif imunitasnya lebih baik," kata Budi.
Budi juga menyampaikan agar program vaksinasi terus dilanjutkan meskipun sedang bulan puasa. Mengutip pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyebut vaksin corona tidak membatalkan puasa.
Lonjakan kasus di sejumlah negara di Benua Eropa, Asia dan Amerika Selatan, mendorong Budi terus mengingatkan agar masyarakat tidak berhenti menjaga protokol kesehatan selepas vaksinasi covid-19.
"Sekali lagi jangan sampai program vaksinasi yang sudah berjalan, program PPKM yang sudah berjalan membuat kita euforia, tidak waspada, tidak hati-hati. Kenapa, karena lonjakan bisa terjadi lagi dan usaha keras kita selama ini jadi sia-sia. Virusnya masih menular, masih ada, dan kita harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak," katanya.
Baca juga: MUI Anjurkan Vaksinasi Dilakukan Malam Hari Saat Ramadan Bagi yang Tidak Kuat
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, target sasaran vaksinasi untuk Lansia sebanyak 21,5 juta orang.
Namun hingga Minggu (18/4/2021) hanya ada 932.524 orang yang sudah divaksin dosis kedua atau baru 4,33 persen dari target yang dicanangkan.
Bahan Baku Vaksin
Indonesia kemarin kembali menerima 6 juta bulk (bahan baku) vaksin virus corona produksi perusahaan asal China, Sinovac.
Jutaan dosis yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta ini merupakan bahan vaksin atau bulk yang mesti diolah kembali melalui fasilitas Biofarma untuk kemudian dapat menjadi dosis vaksin siap pakai dan langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan jumlah tersebut merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk Sinovac yang akan diterima Indonesia tahun ini.
"Dalam satu bulan ke depan kita bisa menerima tambahan sekitar 20 jutaan dosis lagi hasil produksi Bio Farma asal kedatangan bulk vaksin ini," kata Budi.
Kiriman tersebut ini merupakan kedatangan vaksin Covid-19 tahap kedelapan di Tanah Air.
Dengan kedatangan vaksin mentah kemarin, saat ini total vaksin buatan perusahaan China yang diterima PT Bio Farma (persero) mencapai 62,5 juta dosis. Jumlah itu terdiri dari 59,5 bulk vaksin, dan sisanya merupakan vaksin produk jadi.
Budi mengatakan Indonesia akan terus mendatangkan vaksin Covid-19 untuk meneruskan program vaksinasi nasional.
"Sudah kita terima 59,5 bulk vaksin akan jadi dosis sekitar 47 juta dosis. Dan sampai sekarang sudah ada 22 juta dosis daru 46 juta yang masuk yang sudah kita terima dan distribusikan ke seluruh daerah," tambahnya.
Sebelumnya penerimaan tahap ketujuh pada Maret lalu, sebanyak 16 juta dosis vaksin Sinovac tiba di Indonesia.
Baca juga: Ke Papua, Menkes BGS Sebut Lansia Harus Jadi Prioritas Vaksinasi
Jutaan dosis vaksin itu merupakan bahan baku vaksin yang harus diolah kembali di fasilitas Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.
Adapun pada Rabu (14/4/2021) lalu, Presiden RI Joko Widodo mengutarakan optimisme bahwa pemerintah bisa menyuntikkan vaksin Covid-19 ke 70 juta penduduk hingga Juli mendatang.
"Nanti di bulan Juli target kita paling tidak 70 juta penduduk kita harus sudah divaksinasi. Nanti kurvanya akan kelihatan turunnya di bulan Juli kalau vaksinasi mencapai 70 juta orang," kata Jokowi saat berpidato Rapat Koordinasi Kepala Daerah Tahun 2021, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengatakan vaksinasi melengkapi upaya pemerintah mengatasi pandemi Covid-19. Selain penyuntikan vaksin, pemerintah menggencarkan penerapan PPKM Mikro dan penegakan protokol kesehatan.
Pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 ke 181,5 juta orang hingga akhir 2021. Tapi hingga Sabtu (17/4/2021), peserta vaksinasi baru mencapai 10,8 juta orang. Dari jumlah itu, baru sekitar 5,8 juta orang yang menerima dua dosis vaksin.(tribun network/rin/ras/dod)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.