Amerika, Jerman, Hingga Rusia Tawarkan Bantuan Cari KRI Kapal Selam Nanggala 402
Sejumlah negara telah menawarkan bantuannya untuk mencari KRI kapal selam Nanggala 402 yang hilang kontak saat latihan di Perairan Bali
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan sejumlah negara telah menawarkan bantuannya untuk mencari KRI kapal selam Nanggala 402 yang hilang kontak saat latihan di Perairan Bali pada Rabu (21/4/2021) kemarin.
Mereka di antaranya, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Turki, India, Rusia, dan Australia.
Namun demikian, kata Riad, saat ini ada dua negara yang dipastikan akan mengirimkan bantuannya dalam operasi SAR tersebut yakni Singapura dan Malaysia.
"Yang sementara sudah confirm ada dua. Yang direncanakan dari Singapura dan dari Malaysia. Yang dari Malaysia pun belum berangkat. Sebetulnya banyak tawaran. Dari Amerika, Jerman, Perancis, Turki, India, Rusia, Australia juga ikut menawarkan bantuan. Tapi nanti ada prosedur. Tadi pagi Bapak Panglima juga sempat berkomunikasi dengan Menlu terkait masalah lain sebagainya," kata Riad saat konferensi pers pada Kamis (22/4/2/2021).
Baca juga: Basarnas, KNKT, dan Lembaga Lain Bergabung Dalam Operasi SAR KRI Nanggala 402
Baca juga: Kapal Penyelamat Kapal Selam Singapura dan Malaysia Dilibatkan Dalam Operasi SAR KRI Nanggala 402
Baca juga: Masih Beroperasi di Usia 42 Tahun, DPR Soroti Kelayakan Kapal Selam TNI AL yang Hilang Kontak
Kapal penyelamat kapal selam milik Angkatan Laut Singapura yakni MV Swift Rescue dilibatkan dalam operasi SAR KRI Kapal Selam Nanggala 402 yang hilang kontak saat latihan di Perairan Bali pada Rabu (21/4/2021).
Kapal tersebut tercatat membawa kendaraan penyelamat kapal selam atau Submarine Rescue Vehicle.
Kapal itu pernah terlibat operasi SAR Malaysia Airlines 370 pada Maret 2014 dan Air Asia 8501 pada Desember 2014.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan rencananya kapal tersebut akan tiba di lokasi pencarian pada 24 April 2021.
"Kemudian juga ada penawaran bantuan dari negara sahabat. Pertama dari Singapura berupa kapal MV Swift Rescue dan kapal ini adalah kapal penyelamat kapal selam yang mengalami kendala di bawah air atau sub rescuer. Jadi sub rescuer ini diperkirakan akan tiba di lokasi pada tanggal 24 April," kata Riad.
Baca juga: KSAL Pantau Operasi SAR KRI Kapal Selam Nanggala 402, Ini Alutsista yang Dikerahkan
Selain itu, kata Riad, Malaysia juga menawarkan bantuan untuk mengerahkan kapal penyelamat kapal selam MV Mega Bakti.
Kapal tersebut tercatat merupakan milik Angkatan Laut Malaysia yang dilengkapi dengan Remotely Operated Vehicle (ROV).
ROV tersebut digunakan untuk memasang Distressed Submarine Ventilation and Depressurization System (DSVSD) di kedalaman lebih dari 400 meter.
Robot itu juga mampu merekam foto, video, mengirim makanan dan obat-obatan.
Rencananya kapal tersebut akan tiba di lokasi pencarian pada 26 April 2021.
"Malaysia juga menawarkan Kapal Rescue Mega Bakti akan tiba pada 26 April," kata Riad.