Penantian Berda Dihubungi Suaminya Awak KRI Nanggala yang Tak Kunjung Terjadi
Namun, apabila Guntur bertugas, sang istri, Berda Asmara kembali tinggal bersama orang tuanya di Jalan Pulo Tegalsari, Gang Sandiwara
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Berda Asmara terlihat begitu mencemaskan sang suaminya Serda Mes Guntur Ari Prasetyo
Suaranya terpotong-potong menjawab pertanyaan Surya.co.id.
Kemudian ia pun tak mampu membendung air matanya.
Suaminya, Guntur Ari Prasetyo tadalah salah satu awak kapal selam KRI Nanggala 402.
Keluarga dari salah satu kru kapal ini tengah menunggu kabar terbaru dari pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.00 WITA.
Baca juga: Risiko Jika KRI Nanggala-402 di Kedalaman Lebih dari 500 Meter, Kadispen AL Sebut Bisa Fatal
Serda Guntur bersama keluarganya tinggal di Candi Lontar, Sambikerep, Surabaya.
Namun, apabila Guntur bertugas, sang istri, Berda Asmara kembali tinggal bersama orang tuanya di Jalan Pulo Tegalsari, Gang Sandiwara Surabaya nomor 8, Kelurahan Wonokromo.
Ditemui di Pulo Tegalsari, Berda menceritakan kali terkahir ia bertemu suaminya pada Senin (19/4/2021) lalu.
Seperti kepergian pada pelayaran biasanya, Guntur pamit untuk berlayar.
Baca juga: KRI Nanggala 402 Pernah Jadi Andalan dan Ujung Tombak Indonesia dalam Sengketa Wilayah Blok Ambalat
"Saat itu, suami mengatakan mohon didoakan. Semoga lancar bertugas," kata Berda mengutip pesan suaminya dengan terisakm Kamis (22/4/2021).
Seusai berpamit, Guntur juga sempat menghubungi melalui panggilan video.
"Sebelum berangkat, beliau menyampaikan 'saya pamit berangkat berlayar'. Kemudian, saya jawab iya, semoga cepat lancar," kata perempuan 33 tahun ini.
Biasanya, Guntur sempat memberikan kabar di sela pelayaran.
Baca juga: Daftar Lengkap Nama 53 Personel Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang Hilang di Laut Bali
Namun, hingga saat ini, tak juga ada kabar lagi dari sang suami.
Hingga kemudian kabar hilangnya kapal selam tersebut baru diketahui ibu satu anak ini pada Rabu (21/4/2021) petang.
"Saya tahu dari grup WhatsApp istri (kru) KRI Nanggala," katanya.
Suaranya terpotong-potong. Ia pun tak mampu membendung air matanya.
Baca juga: Ketika Moeldoko dan Jonan Mengenang Saat-saat di Kapal Selam KRI Nanggala-402
"Kemudian saya baca di internet (berita online). Ternyata, ramai," katanya kembali terisak.
Berda menceritakan, pergi berlayar menjadi agenda rutin suaminya.
Hampir tak ada firasat apapun yang disampaikan suaminya pada pertemuan awal pekan ini.
Serda Guntur menjadi menjadi salah satu teknisi mesin yang ada Kapal Selam KRI Nenggala.
"Tiap berangkat, biasanya paling lama sekitar 1 bulan.
Pada keberangkatannya awal pekan ini, suami saya sebenarnya sempat tak ingin berangkat," katanya tanpa menyebut alasannya.
Di Kapal Selam Nanggala, Serda Guntur yang berusia 39 tahun menjadi salah satu senior teknisi mesin.
"Suami saya mengawali karier sebagai teknisi kapal di atas permukaan.
Kemudian, beliau ambil pendidikan untuk kapal selam," kata Berda.
Kini pihaknya berharap Kapal Selam Nanggala segera ditemukan. Tiap saat ia memantau langsung melalui grup.
"Kami tiap hari berdoa. Ini tadi kami baru saja istigasah bersama istri kru lainnya melalui virtual.
Semoga kapal bisa ditemukan dan seluruh kru selamat," katanya.
Dua Kru Asal Banyuwangi
Sementara, identitas dua anggota TNI AL asal Banyuwangi, Jawa Timur ikut berada di dalam Kapal Selam Nanggala 402 yang hilang di perairan Selat Bali, Rabu (21/4/2021).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Surya.co.id, terdapat dua kru Kapal Selam Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Bali utara merupakan warga Banyuwangi.
Kedua prajurit TNI AL yang berasal dari Banyuwangi itu adalah Serda Ede Pandu Yudha Kusuma dan Sertu Mes Dedi Hari Susilo.
Keluarga Sertu Mes Dedi Hari Susilo saat dihubungi berada di Lanal Banyuwangi.
"Belum ada kabar. Saya menunggu di Lanal. Semoga baik-baik saja," kata Sudarmaji, ayah dari Sertu Mes Dedi Hari Susilo, Kamis (22/4/2021).
Sudarmaji sendiri tidak dapat berkomentar banyak.
Dia mengaku sudah berada di Lanal Banyuwangi sekitar pukul 09.30 WIB.
Dia menyebut, anaknya sudah menjadi prajurit TNI AL selama kurang lebih 10 sampai 12 tahun.
Namun sekitar satu tahun putranya itu menjadi anggota Kapal Selam Nanggala.
Sementara itu, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi akan dijadikan posko crisis center SAR KRI Nanggala 402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).
Namun seluruh informasi untuk keterangan media terpusat di pusat penerangan TNI AL.
Wartawan tidak diperkenankan untuk memasuki Lanal Banyuwangi.
"Mohon maaf tidak bisa masuk. Semua informasi langsung ke pusat," kata salah satu anggota TNI AL di pintu gerbang Lanal Banyuwangi.
Di pintu gerbang Lanal Banyuwangi telah didirikan tenda. (Bobby Constantine Koloway)
Update pencarian kapal selam Nanggala
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Istri Serda Guntur Ungkap Firasat Sebelum Suaminya Berangkat dengan Kapal Selam KRI Nanggala 402