Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Australia Bergabung di Misi Pencarian KRI Nanggala 402

Indonesia telah menerima tawaran Australia untuk membantu pencarian kapal selam yang hilang, KRI Nanggala (402).

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Australia Bergabung di Misi Pencarian KRI Nanggala 402
dok navy.gov.au
HMAS Sirius 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia telah menerima tawaran Australia untuk membantu pencarian kapal selam yang hilang, KRI Nanggala (402).

Hal ini disampaikan Kedutaan Australia di Jakarta lewat siaran pers pada Jumat (23/4/2021) yang menyatakan Kapal HMAS Ballarat dan HMAS Sirius Australia siap untuk membantu Indonesia dalam pencarian tersebut.

“Kapal HMAS Ballarat dan HMAS Sirius, keduanya saat ini berada di laut pada penempatan wilayah yang terpisah, secepatnya menuju area pencarian,” mengutip pernyataan Komunikasi dan Koordinasi Kementerian dan Eksekutif, Departemen Pertahanan, Canberra, ACT kepada Tribunnews.

Ballarat yang merupakan kapal jenis fregat kelas Anzac, dilengkapi dengan kemampuan sonar dan helikopter MH-60R di atas kapal.

HMAS Ballarat
HMAS Ballarat (dok navy.gov.au)

Kapal itu diharapkan tiba di area pencarian hari ini setelah transit di Selat Lombok.

Kapal pendukung Sirius berada di lepas pantai Brunei dan diperkirakan akan berada di area pencarian mulai hari Selasa.

Sirius dapat mengisi ulang kapal dengan bahan bakar, air, dan persediaan pada siang dan malam hari.

BERITA TERKAIT

Komandan Satgas Gabungan 635, Laksamana Muda Mark Hammond AM, RAN, mengatakan Angkatan Pertahanan Australia (ADF) berada bersama tetangganya pada saat yang sulit ini.

Baca juga: Update Pencarian KRI Nanggala 402, Ada 21 KRI Dikerahkan, Termasuk Kapal Selam KRI Aluguro 405

“Pikiran saya bersama awak kapal selam KRI Nanggala, keluarganya, dan warga Indonesia. Seperti biasa, kami siap membantu sesama pelaut di TNI AL,” kata Mark Hammond AM.

“Kedua kapal Australia ini akan membantu memperluas area pencarian dan memperpanjang durasi upaya pencarian,” lanjutnya.

Departemen Pertahanan Australia tetap berhubungan erat dengan Indonesia untuk menentukan apakah Australia dapat memberikan bantuan lebih lanjut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas