Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Komandan: Alat Keselamatan KRI Nanggala 402 Berstandard Internasional

Mantan Komandan kapal selam KRI Nanggala 402 yaLetkol Laut (P) Ansori mengatakan kapal tersebut memiliki alat keselamat

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mantan Komandan: Alat Keselamatan KRI Nanggala 402 Berstandard Internasional
SURYA/SURYA/JOHAN HARI
Di saat pencarian KRI Nanggala yang hilang kontak di perairan Bali, lima KRI terpantau di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, Kamis (22/4). Lima KRI tersebut adalah KRI Karel Sasuit Tubun, KRI Layang, KRI Hasan Basri, KRI Hiu, dan KRI Singa. SURYA/JOHAN HARI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Komandan kapal selam KRI Nanggala 402 yaLetkol Laut (P) Ansori mengatakan kapal tersebut memiliki alat keselamatan berstandard internasional.

Ansori memastikan jumlah alat keselamatan di kapal selam yang hilang kontak saat latihan di Perairan Bali sejak Rabu (21/4/2021) tersebut sama dengan jumah personel yang on board di kapal tersebut.

Hal teresebut disampaikan Ansori saat konferensi pers pada Jumat (23/4/2021).

Baca juga: Tim SAR KRI Nanggala 402 Konsentrasi Pada 9 Titik Pencarian

"Jadi di kapal selam sudah lengkap dan sesuai dengan standard internasional yang diberlakukan kepada seluruh kapal selam di dunia. Jadi seluruh peralatan di sini disesuaikan dengan jumlah personel yang on board di dalam kapal selam. 53 ya seluruh peralatan sejumlah 53.

Jadi kalau ada personel on board yang lain selain yang 53 maka personel kapal selam yang ada di situ otomatis akan dikurangi karena akan disesuaikan dengan jumlah peralatan keselamatan yang ada di salam kapal selam," kata Ansori.

Baca juga: Tetangga Ungkap Sosok Kolonel Harry Setiawan Kru KRI Nanggala-402: Hormat dan Sopan Sama Semua Orang

Kepala Kamar Mesin 402 Mayor Laut (Tek) Ignatius juga mengatakan di dalam operasi kapal tersebut terdapat dua prosedur keluar darurat yakni rush escape dan tower escape.

Berita Rekomendasi

Rush escape, kata dia, adalah prosedur keluarnya awak dari kapal selam apabila kapal di dalam pressure hull terjadi flooding atau air di luar badan kapal masuk ke dalam badan kapal.

Baca juga: Peristiwa KRI Nanggala 402, Legislator PPP Minta TNI Lakukan Audit Alutsista

"Tower escape, atau yang dilaksanakan dengan menggunakan baju MK XI tersebut. Jadi ini dilaksanakan apabila kapal tersebut tidak ada kebocoran. Atau pressure hull tersebut masih dalam kondisi baik namun tidak bisa dipertahankan daya apungnya," kata Ignatius.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas