Mantan Komandan: Alat Keselamatan KRI Nanggala 402 Berstandard Internasional
Mantan Komandan kapal selam KRI Nanggala 402 yaLetkol Laut (P) Ansori mengatakan kapal tersebut memiliki alat keselamat
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
![Mantan Komandan: Alat Keselamatan KRI Nanggala 402 Berstandard Internasional](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kri-satsuit-tubun-di-pelabuhan-tanjung-wangi_20210423_102705.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Komandan kapal selam KRI Nanggala 402 yaLetkol Laut (P) Ansori mengatakan kapal tersebut memiliki alat keselamatan berstandard internasional.
Ansori memastikan jumlah alat keselamatan di kapal selam yang hilang kontak saat latihan di Perairan Bali sejak Rabu (21/4/2021) tersebut sama dengan jumah personel yang on board di kapal tersebut.
Hal teresebut disampaikan Ansori saat konferensi pers pada Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Tim SAR KRI Nanggala 402 Konsentrasi Pada 9 Titik Pencarian
"Jadi di kapal selam sudah lengkap dan sesuai dengan standard internasional yang diberlakukan kepada seluruh kapal selam di dunia. Jadi seluruh peralatan di sini disesuaikan dengan jumlah personel yang on board di dalam kapal selam. 53 ya seluruh peralatan sejumlah 53.
Jadi kalau ada personel on board yang lain selain yang 53 maka personel kapal selam yang ada di situ otomatis akan dikurangi karena akan disesuaikan dengan jumlah peralatan keselamatan yang ada di salam kapal selam," kata Ansori.
Baca juga: Tetangga Ungkap Sosok Kolonel Harry Setiawan Kru KRI Nanggala-402: Hormat dan Sopan Sama Semua Orang
Kepala Kamar Mesin 402 Mayor Laut (Tek) Ignatius juga mengatakan di dalam operasi kapal tersebut terdapat dua prosedur keluar darurat yakni rush escape dan tower escape.
Rush escape, kata dia, adalah prosedur keluarnya awak dari kapal selam apabila kapal di dalam pressure hull terjadi flooding atau air di luar badan kapal masuk ke dalam badan kapal.
Baca juga: Peristiwa KRI Nanggala 402, Legislator PPP Minta TNI Lakukan Audit Alutsista
"Tower escape, atau yang dilaksanakan dengan menggunakan baju MK XI tersebut. Jadi ini dilaksanakan apabila kapal tersebut tidak ada kebocoran. Atau pressure hull tersebut masih dalam kondisi baik namun tidak bisa dipertahankan daya apungnya," kata Ignatius.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.