Cegah Stunting, Kominfo Imbau Remaja Putri dan Ibu Muda Jaga Pola Hidup Sehat
Wiryanta menambahkan, pencegahan stunting sudah harus dilakukan sejak masih remaja dengan memperhatikan kesehatan dan asupan gizi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
![Cegah Stunting, Kominfo Imbau Remaja Putri dan Ibu Muda Jaga Pola Hidup Sehat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/danone-indonesia-kampanyekan-keseimbangan-gizi-cegah-stunting_20200128_224058.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Wiryanta mengimbau remaja putri dan ibu muda agar peduli terhadap stunting sejak awal.
Hal ini untuk persiapan Indonesia memasuki fase bonus demografi agar potensi tersebut tidak menjadi sia-sia.
“Bisa dikatakan jika seseorang telah terkena stunting maka mereka kalah sebelum mengikuti kompetisi,” ujar Wiryanta dalam forum “Kepoin Genbest” di Kabupaten Bandung Barat, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Soal Stunting, BKKBN: Utamakan Prakonsepsi, Prewedding Tidak Penting
Kelompok ini dianggap paling berperan dalam menghasilkan generasi muda dan membantu pemerintah mengkampanyekan gerakan penurunan prevalansi stunting.
Wiryanta menambahkan, pencegahan stunting sudah harus dilakukan sejak masih remaja dengan memperhatikan kesehatan dan asupan gizi.
“Remaja dan ibu muda ini nantinya menjadi calon orang tua di masa depan. Jika kesehatan dan gizi mereka tidak dijaga sejak sekarang, maka akan berdampak buruk di masa mendatang,” imbuh Wiryanta.
Selain itu Kepala Pusat Penelitian, Pengembangan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Dr. Irma Ardiana juga mengatakan hal serupa.
Menurutnya jika ingin mewujudkan generasi emas Indonesia di tahun 2045, sejak dini remaja dan ibu muda harus memperhatikan kesehatan dan mulai merencanakan sebaik mungkin dari awal sebelum mengandung sampai kemudian melahirkan anak.
Apalagi di tengah pandemi Covid-19, menurutnya momentum yang baik untuk menjaga kesehatan dan gaya hidup guna mencegah terjadinya stunting.
Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045, BKKBN Fokus Selesaikan Persoalan Stunting
“Pandemi justru tidak menyurutkan kita berkampanye menurunkan stunting. Justru momentum yang baik untuk menurunkan angka prevalansi stunting,” ujarnya.
Dr. Davrina Rianda yang merupakan Peneliti HNRC-IMERI FK UI mengimbau agar remaja putri dan ibu muda mulai sejak dini memperhatikan gaya hidup.
Gaya hidup yang tidak sehat menurutnya sangat mempengaruhi kondisi tubuh dan memicu terjadinya stunting bagi anak.
“Perhatikan gaya hidup mulai sekarang. Kalau masih muda, susah konsentrasi, mudah pegal-pegal, itu berarti gaya hidupnya yang salah. Penyebabnya bisa dari segi makanan, aktivitas, merokok, gak olahraga, atau dari segi kebersihan dan sanitasi, “ ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.