Ken Setiawan Minta Polri Waspadai Kemungkinan Aksi Lone Wolf Setelah Penangkapan Munarman
Aparat juga harus meningkatkan kewaspadaan, sebab penangkapan Munarman dapat memicu jaringan teror lone wolf
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan meminta jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya aksi teror setelah penangkapan eks Sekertaris FPI Munarman.
Aksi teror, terkhusus yang dilakukan seorang diri atau Lone Wolf, bisa saja terjadi mengingat Munarman memiliki cukup banyak simpatisan.
"Aparat juga harus meningkatkan kewaspadaan, sebab penangkapan Munarman dapat memicu jaringan teror lone wolf. Simpatisan Munarman cukup banyak di Indonesia," ujar Ken saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (27/4/2021) malam.
Namun Ken lebih menekankan agar aksi terorisme yang dilakukan oleh para Lone Wolf lebih diwaspadai.
Para Lone Wolf yang biasanya tidak memiliki kelompok, lanjut Ken, keberadaan dan kegiatannya justru sering kali luput dari perhatian aparat keamanan.
Baca juga: Kronologi TNI-Polri Pukul Mundur KKB Lekagak Telenggen Dari Kampung Maki Papua
"Kalau yang bergabung ke kelompok seperti JI dan JAD masih terpantau oleh aparat. Tapi kalau yang simpatisan FPI/ lone wolf bisa saja lepas dari pantaun aparat," ujar Ken.
Selain itu Ken Setiawan juga mengapresiasi langkah Tim Densus 88 Anti-teror yang menangkap Munarman.
Diharapkan, para mentor aksi terorisme lainnya bisa segera ditangkap.
"Saya mengapresiasi langkah aparat menangkap Munarman, selain itu juga diharap segera menindak para mentor-mentor aksi terorisme yang lain," pungkas Ken Setiawan.
Sebelumnya, eks Sekretaris Umum FPI Munarman ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri.
Pengacara Muhammad Rizieq Shihab itu diduga terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Diketahui, Munarman ditangkap Densus 88 Polri di rumahnya di Perumahan Modernhills, Pamulang, Tangerang Selatan pada Selasa 27 April 2021 sekitar pukul 15.00 WIB.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyampaikan Munarman diduga kuat terlibat dalam jaringan terorisme di tiga daerah sekaligus.