Kekayaan Bahlil Lahadalia yang Disebut Akan Dilantik Jadi Menteri Investasi, Total Harta Rp 300,4 M
Harta kekayaan Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang akan dilantik sebagai Menteri Investasi pada hari ini, Rabu
Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini harta kekayaan Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang akan dilantik sebagai Menteri Investasi pada hari ini, Rabu (28/4/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokow) disebut akan melantik dua menteri dan satu kepala badan pada hari ini.
Dua menteri yang akan dilantik yakni Nadiem Makariem sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekonolgi (Mendikbukristek) dan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi.
Dua kementerian itu merupakan kementerian baru hasil penggabungan Kemendikbud dan Kemenristek serta pembentukan Kementerian Investasi.
Baca juga: Bocoran Reshuffle Kabinet yang Kabarnya Digelar Hari Ini, Tak Ada Nama Baru di Pos Kementerian
Sedangkan kepala badan yang bakal dilantik yakni Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kepastian nama Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi diungkap oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
"Ya, besok (Rabu ini) direncanakan Bahlil dan Nadiem dilantik lagi. Namun, Pak Bambang (Brodjonegoro) mengundurkan diri sebagai Menristek/Kepala BRIN. Presiden menunjuk Pak Handoko yang kini kepala LIPI,” ujar dia dikutip dari Kompas.com.
Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia
Sebelum menjabat sebagai Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dikenal sebagai pengusaha sukses.
Lantas berapa harta kekayaan Bahlil Lahadalia?
Bahlil tercatat dua kali melapokan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK.
Laporan pertama pada 31 Desember 2019 saat awal menjabat Kepala BKPM.
Diketahui, Bahlil diangkat sebagai Kepala BKPM dalam Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019
Merujuk LHKP pertama itu, harta kekayaan Bahlil mencapai Rp 295,1 miliar.
Baca juga: Politikus PDIP: Jokowi Sedang Menunggu Hari Baik untuk Reshuffle Kabinet
Setahun kemudian atau pada 31 Desember 2020, Bahlil kembali melaporkan LHKPN.
Dalam LHKPN ke-2 itu, harta Bahlil meningkat menjadi Rp 300,4 miliar
Harta itu berupa 18 tanah, tiga mobil serta sejumlah harta lainnya.
Berikut rincian harta kekayaan Bahlil Lahadalia:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 282.285.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 717 m2/164.25 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 10.200.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 278 m2/400 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 4.590.000.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 1600 m2/1500 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 40.800.000.000
4. Tanah Seluas 509 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 20.400.000.000
5. Tanah dan Bangunan Seluas 112 m2/300 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 5.100.000.000
6. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/300 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 5.100.000.000
7. Tanah dan Bangunan Seluas 424 m2/1200 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 40.800.000.000
8. Tanah dan Bangunan Seluas 2000 m2/1500 m2 di GIANYAR, HASIL SENDIRI Rp. 45.900.000.000
9. Tanah Seluas 2490 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 1.530.000.000
10. Tanah Seluas 939 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 1.020.000.000
11. Tanah Seluas 2490 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 1.530.000.000
12. Tanah Seluas 3500 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 765.000.000
Baca juga: Bicara Reshuffle Kabinet, Fadli Zon Puji Sandiaga Uno dan Kritik Sri Mulyani
13. Tanah Seluas 1350 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 15.300.000.000
14. Tanah dan Bangunan Seluas 420 m2/600 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 30.600.000.000
15. Tanah dan Bangunan Seluas 579 m2/800 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 40.800.000.000
16. Tanah dan Bangunan Seluas 750 m2/1200 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 10.200.000.000
17. Tanah dan Bangunan Seluas 68 m2/195 m2 di JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 7.140.000.000
18. Tanah Seluas 335 m2 di SRAGEN, HASIL SENDIRI Rp. 510.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 171.000.000
1. MOBIL, TOYOTA HARIER Tahun 2007, HASIL SENDIRI Rp.90.000.000
2. MOBIL, HONDA CRV Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp. 63.000.000
3. MOBIL, MITSUBISHI PICK UP Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 18.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----
D. SURAT BERHARGA Rp. 2.012.500.000
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 15.977.209.773
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 300.445.709.773
G. UTANG Rp. ----
H. TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 300.445.709.773
Profil Bahlil Lahadalia
Pria kelahiran Banda, Maluku 7 Agustus 1976 ini kini menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Dirinya mengemban jabatan tersebut di era pemerintahan Presiden Jokowi serta Wakil Presiden Amin Maaruf.
Sebelum menjadi Kepala BKPM, Bahlil pernah menjadi karyawan di bank selama enam bulan.
Setelah itu ia berhenti dan memutuskan untuk bekerja di tempat lain.
Baca juga: Nadiem: Pandemi Membuat Orang Tua Berperan Aktif pada Pembelajaran Anaknya
Hingga begitu selesai kuliah, Bahlil Lahadalia dan temannya kemudian membangun perusahaan, dimulai dari perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi (TI).
Peran Bahlil di perusahaan ini adalah menjadi direktur wilayah Papua.
Tak lama kemudian, Bahlil Lahadalia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan yang dibangunnya bersama teman-temannya tersebut.
Setelah resign, Bahlil diberi dividen sebesar Rp 600 juta yang kemudian digunakannya sebagai modal untuk membangun perusahaan perdagangan (trading) kayu.
Kini Bahlil memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.
Baca juga: Sowan ke Megawati hingga PBNU, Akankah Posisi Nadiem Aman dari Isu Reshuffle Kabinet?
Dikutip dari TribunnewsWiki, Bahlil dibesarkan dari keluarga yang sangat sederhana, bahkan pernah merasakan perjuangan bekerja di lapangan.
Ayahnya merupakan seorang kuli bangunan sedangkan sang ibu bekerja sebagai buruh cuci.
Bahlil Lahadalia sudah memiliki sifat mandiri sejak sekolah dasar, saat itu ia membantu keluarganya dengan menjajakan kue si sekolah.
Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.
Pada semester enam, Bahlil Lahadalia mengaku pernah menderita busung lapar dan semenjak kejadian itu, Bahlil Lahadalia semakin menguatkan tekadnya untuk keluar dari kemiskinan.
Bahlil Lahadalia sudah memiliki sifat mandiri sejak sekolah dasar, saat itu ia membantu keluarganya dengan menjajakan kue si sekolah.
Ketika di sekolah menengah, Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi kondektur hingga part time menjadi sopir angkot.
Bahlil Lahadalia sudah berjuang sejak masih kecil, hingga menjadi pengusaha dan bahkan kini sampai istana.
Berita soal Reshuffle Kabinet lainnya.
(Tribunnews.com/Daryono/Garudea Prabawati)