Jokowi: Saya Masih khawatir Mengenai Mudik Idul Fitri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih khawatir denga mudik hari raya Idul Fitri 2021, pada Mei mendatang.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih khawatir denga mudik hari raya Idul Fitri 2021, pada Mei mendatang.
Jokowi khawatir masih banyak masyarakat yang nekad mudik meski ada larangan dari pemerintah.
"Saya betul betul masih khawatir mengenai mudik di hari raya Idul Fitri yang akan datang," kata Jokowi dalam Pengarahan Kepala Daerah Se Indonesia yang disiarkan Youtube Sekretariat presiden, Kamis, (29/4/2021).
Jokowi tidak ingin penyebaran Covid-19 di Indonesia sama seperti di India. Negera dengan penduduk terbesar ke dua di Dunia tersebut mengalami lonjakan kasus Covid-19 secara eksponensial, setelah sebelumnya berhasil melandaikannya.
Baca juga: Alasan Jaga Imunitas Tubuh itu Penting meski Sudah Vaksinasi Covid-19
"Saat itu India berhasil menurunkan sampai ke 10.000 kasus per hari, tetapi kita tahu hari hari ini terjadi sebuah lonjakan yang eksponensial di India menjadi 350.000 kasus aktif per hari. ini yang menjadi kehati-hatian kita semuanya, hati-hati dengan perkembangan yang ada di India, dan juga tidak hanya di India, ada di Turki, kemudian ada di Brazil dan beberapa di Uni Eropa," kata Jokowi.
Jokowi meminta Kepala daerah untuk selalu waspada terhadap penyebaran Covid-19. Kepala Negara meminta Kepala Daerah terus memantau kurva penyebaran Covid-19.
Baca juga: Ganjar Pranowo Larang Mudik, Minta Masyarakat Belajar dari Kasus Covid-19 di India
"Ikuti kurvanya, ikuti harian, begitu naik sedikit segerakan untuk ditekan kembali agar terus menurun," katanya.
Baca juga: Maskapai Mengeluh, Aturan Mudik Diperketat Bikin Tambah Beban Berat Industri Penerbangan
Jokowi yakin apabila pemerintah dibantu Forkompinda aktif mengendalikan penyebaran Covid-19, kenaikan kasus pasca hari raya idul Fitri 2021, tidak seperti tahun sebelumnya.
"Apabila pemerintah daerah dibantu oleh Forkompinda semuanya bergerak mengatur mengendalikan, mengenai disiplin protokol kesehatan, saya yakin kenaikannya tidak seperti tahun lalu, 93 persen," pungkasnya.