Mustofa Nahrawardaya Ungkap 4 Alasannya Gabung Partai Ummat
Mantan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Mustofa Nahrawardaya memilih bergabung dengan Partai Ummat.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Mustofa Nahrawardaya memilih bergabung dengan Partai Ummat.
Mustofa menjelaskan, ada empat alasan mengapa dirinya bergabung dengan partai yang dideklarasikan Amien Rais itu.
Pertama, ada kejenuhan sangat serius dalam perjuangan politik.
Mustofa mengatakan, sangat susah mencari partai politik yang dapat konsisten membawa arah misi dan visi politik ke arah kiblat ideal.
Ujung-ujungnya kalah oleh kepentingan jangka pendek bernama pemilu dan sebagian partai politik terpaksa tunduk dan menyerah pada realitas politik.
Baca juga: Pengamat: Partai Ummat Berpeluang Ungguli PAN
"Di mana sebuah kekuasaan bisa kuat jika semua bersatu dalam satu kamar kekuasaan. Padahal dalam teorinya, oposisi harus ada dalam demokrasi," kata Mustofa saat dihubungi Tribunnews, Minggu (2/5/2021).
"Tapi lihat saja, sedikit demi sedikit partai politik pada menyerah. Hanya sedikit yang bertahan. Selalu begitu. Godaan demi godaan, rayuan demi rayuan datang, menyebabkan partai politik lumpuh. Lihat, saat ini seolah, tak ada partai politik penyeimbang pemerintah," imbuhnya.
Kedua, Mustofa melihat Amien Rais merupakan ikon perlawanan.
Baca juga: Ribuan Orang di Sumut Disebut Bersedia Gabung dengan Partai Ummat, 10 Persennya Kader PAN
Sebagai anak muda, dia mengaku malu melihat tokoh-tokoh senior Muhammadiyah, misalnya Din Syamsuddin, Amien Rais, Anwar Abbas, Muhyidin Djunaidi dan lainnya tetap lantang menyuarakan kebenaran melawan kezaliman.
"Eksistensi mereka membuat saya tidak bisa begitu-begitu saja. Ada semacam frekuensi yang sama diantara mereka dengan saya, dalam epicentrum perjuangannya. Melawan ketakadilan, melawan kedzalimam, dan bermimpi negeri ini adil makmur baldatun thayyibatun warabbun ghafuur," ucapnya.
Ketiga, Mustofa mengatakan bahwa Partai Ummat adalah partai ideal.
Maka dari itu, dia langsung setuju gabung Partai Ummat ketika Amien Rais menelepon dirinya.
"Apalagi kami sama-sama aktif di Muhammadiyah, Pak Amien pernah Ketua Umum PP Muhammadiyah, dan saya sampai saat ini juga masih aktif di dalamnya. Jadi, insyaallah, ini ijtihad politik saya yang tepat," ujarnya.
Keempat, tradisi hijrah politik.
Bagi Mustofa, hijrah politik itu wajar selama tempat lama tidak bisa dipakai untuk sarana berjuang, maka harus mencari tempat baru. Tapi tetap ada rambu-rambunya.
Selain itu, baginya ingin hijrah kemanapun, maka tempat berkhidmat itu harus dekat dengan Basis Islam, terutama Muhammadiyah.
Pasalnya selama ini, warga Muhammadiyah butuh saluran politik lima tahunan.
"Meski Muhammadiyah menjaga kedekatan yang sama dengan semua parpol, namun, sangat penting memiliki saluran politik yang satu frekuensi. Satu visi. Pak Amien, sedang menjalakan amanah ini," pungkasnya.