Larangan Mudik Efektif Menahan Mobilitas Warga Jelang Idul Fitri di Daerah
Pemerintah daerah hingga satuan terkecil sudah mulai menerapkan kebijakan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah pusat.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah daerah hingga satuan terkecil sudah mulai menerapkan kebijakan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah pusat.
Pantauan pada hari pertama larangan mudik sudah mulai tampak di daerah.
Kepala Desa Kota Baru, Kuta Alam, Banda Aceh Eddy Erwinsyah mengatakan larangan tersebut sangat efektif dalam menahan laju tingginya mobilitas warga pada hari raya lebaran, di desanya.
Baca juga: Cerita Warga yang Tak Bisa Mudik Tahun Ini, Gunadi Ikhlas 3 Kali Harus Berlebaran di Perantauan
Sejak pemerintah mengeluarkan larangan beberapa pekan lalu, hingga penerapannya dilakukan per hari ini, mobilitas warga yang masuk di desanya berkurang drastis.
Meski tidak merinci jumlahnya, Eddy mengatakan warga yang datang ke desanya bisa dihitung jari, berbeda dengan periode mudik tahun lalu.
"Dalam beberapa hari ini kita melihat dengan adanya larangan mudik dari pemerintah kami melihat berkurang warga yang datang ke desa kami," kata dia dalam diskusi yang digelar KPCPEN dan disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, (6/5/2021).
Baca juga: Guru di Deliserdang Terjaring Penyekatan Mudik saat Hendak Kerja, Terpaksa Turun dari Angkot
Menurut Eddy berkurangnya warga yang datang ke desanya, karena adanya pembatasan transportasi umum oleh pemerintah. Selain itu, petugas melakukan penyekatan di sejumlah ruas jalan.
"Jadi kami melihat sangat berkurang pergerakannya, tapi tidak tahu kalau antar kabupaten, kalau ke desa kami, sangat berkurang," katanya.
Meskipun demikian menurut Eddy, menjelang hari raya Idul Fitri, pihaknya terus memantau pergerakan warga yang datang ke desanya. Selain mendirikan posko Covid-19, ia mengintensifkan koordinasi dengan para kepala dusun.
"Kami meminta kepala dusun memantau pergerakannya penduduknya, keluar masuk, khususnya pendatang, kita minta pendatang benar benar dipantau asalnya dari mana, serta bagaimana kondisi kesehatannya. Kemudian kita juga berkoordinasi dengan kecamatan dengan puskesmas dan juga dinas kota Banda Aceh, koordinasi hampir setiap hari," tuturnya.
Eddy mengatakan bahwa larangan mudik kali ini sangatlah penting dalam menahan laju penyebaran Covid-19.
Bagaimana tidak menurutnya dalam sebulan terkahir kasus Covid-19 di desanya melonjak tajam dibandingkan satu tahun yang lalu.
Larangan mudik dan penegakan disiplin penerapan protokol kesehatan dari petugas sangat penting untuk mengurangi laju penyebaran virus Corona atau SARS-CoV-2.
"Kondisi Kasus covid-19 di desa kami cukup mengalami kenaikan yang luar biasa, karena sebelumnya tahun 2020 kami mencatat kasus yang lumayan kecil, total di tahun 2020 hanya 8 kasus, tapi di tahun 2021 ini mulai dari awal April sampai dengan saat ini sudah ada kasus itu sekitar 14 kasus dengan status penderitanya itu sekarang 5 orang sembuh, 8 isolasi mandiri dan 1 orang meninggal dunia," tuturnya.