Penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma Ditiadakan pada 6-7 Mei 2021
"Sementara di Halim, informasi dari maskapai Batik Air dan Citilink operator, tanggal 6-7 off," kata Nandang saat ditemui Tribunnews, Kamis (6/5/2021)
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (6/5/2021), terlihat sepi penumpang.
Hal itu terlihat karena adanya pemberlakuan larangan mudik periode 6-17 Mei 2021.
Selain sepi penumpang, Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma Pnb TNI Nandang Sukarna menjelaskan, memang untuk hari ini tidak ada penerbangan sipil dari Bandara Halim.
Pemberlakuan peniadaan penerbangan, kata Nandang, juga berlaku sementara hingga Jumat (7/5/2021).
Sehingga, tidak ada penumpang yang menunggu di area Bandara.
Baca juga: Penerbangan Wuhan-Jakarta Dibuka di Tengah Larangan Mudik, Politikus PAN: Pemerintah Inkonsisten
"Sementara di Halim, informasi dari maskapai Batik Air dan Citilink operator, tanggal 6-7 off," kata Nandang saat ditemui Tribunnews, Kamis (6/5/2021).
Untuk periode tanggal 8-17 Mei, Nandang menyebut, pihaknya menunggu informasi lebih lanjut dari maskapai penerbangan.
Namun, maskapai Citilink telah memberikan informasi bahwa penerbangan rute tertentu akan kembali dibuka mulai 8 Mei.
Namun, tentunya pembukaan penerbangan itu akan disesuaikan denga Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19.
Dimana, hanya orang tertentu dengan keperluan mendesak seperti perjalanan dinas, ibu hamil yang akan melahirkan serta mengunjungu keluarga yang meninggal dunia.
"Untuk tgl 8-17 Mei, sementara dari Citilink sudah ada untuk mengoperasional dibeberapa rute," ucap Nandang.
"Tentunya dari Citilink sudah informasikan rute-rute yang dibuka ke Kualanamu, Adisucipto dan Adisumarno dan satu lagi ke Denpasar," jelasnya.
Diketahui, Pemerintah memberlakukan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Selama larangan mudik berlaku, bandara tetap beroperasi, namun hanya melayani penumpang dengan kebutuhan mendesak.
Penumpang yang boleh melakukan perjalanan selama periode larangan mudik adalah pegawai BUMN, swasta, PNS, TNI, dan Polri, yang memiliki kepentingan pekerjaan.
Selain itu, penumpang untuk kunjungan duka atau menyambangi keluarganya yang sakti atau meninggal.
Selain itu, izin bepergian juga berlaku untuk ibu hamil, ibu yang akan melahirkan, atau masyarakat yang memerlukan layanan kesehatan mendesak.
