Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maman Imanulhaq Protes Keras Promosi Jokowi Soal Bipang Ambawang

Bipang, dalam perbendaharaan kuliner Indonesia identik dengan  babi panggang, meski bipang bisa juga berupa kue beras.

Penulis: Febby Mahendra
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Maman Imanulhaq Protes Keras Promosi Jokowi Soal Bipang Ambawang
istimewa
Wakil Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  "Fitri itu kembali suci. Bipang itu babi. Masa Idul Fitri pesan online Goreng Babi," cuit Maman Imanulhaq mengkritisi pidato Presiden Jokowi.

Pidato yang dimaksud Maman tersebut adalah video ajakan presiden untuk memesan kuliner khas dearah secara daring.

Hal yang menjadi sorotan, presiden juga mempromosikan Bipang Ambawang, khas Ambawang, Kalimantan Barat.

Bipang, dalam perbendaharaan kuliner Indonesia identik dengan  babi panggang, meski bipang bisa juga berupa kue beras.

Baca juga: Tidak Seirama, Masyarakat Dilarang Mudik Tapi Penerbangan Luar Negeri Dibuka

“Saya sangat menyayangkan statement Jokowi yang menyebut Bipang Ambawang sebagai salah satu kuliner yang perlu dipesan lewat online saat Lebaran yang saat ini tidak boleh mudik," ujar Mantan Direktur TKN Jokowi Amin ini, Sabtu (8/5/2021).

Anggota Komisi 8 DPR RI ini mengaku terkejut atas pidato di video tersebut.

"Bagaimana mungkin dalam konteks ucapan lebaran, imbauan jangan mudik dan oleh-oleh khas lebaran sangat tidak etis Presiden malah menyebutkan makanan yang haram dikonsumsi umat Islam," kata Maman.

Baca juga: Tanggapi Isu KLB, Maman Imanulhaq: Ramadan Bulan Prestasi, Bukan Nebar Hoak dan Iri Dengki

Berita Rekomendasi

Maman menjelaskan, Bipang Ambawang, adalah goreng babi yang terkenal lezat.

"Tapi apapun jenis kulinernya, yang berbahan bahkan ada unsur babi nya itu adalah haram. Tidak boleh dikonsumsi. Tidak boleh dipakai," kata dia

Maman juga meminta Presiden mengevaluasi Tim komunikasi. Hal yang sensitif seperti ini jangan sampai merusak reputasi Presiden.

“Pembuat brief dan teks dalam pidato Presiden adalah pihak yang paling bertanggung jawab”, tegas tokoh Muda NU ini.

Diketahui, pidato promosi itu merupakan bagian dari video pidato Jokowi yang diunggah di akun YouTube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021.

Video tersebut bertajuk '05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia'.

Video berisi acara peringatan bangga dengan produk lokal.

Selain Jokowi, ada sejumlah menteri yang juga berbicara dalam video tersebut.

Pada video tersebut, Jokowi awalnya mengingatkan warga akan larangan mudik Lebaran demi keselamatan bersama.

"Bapak/Ibu dan Saudara-saudara sekalian, sebentar lagi Lebaran. Namun, karena masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita bersama. Untuk Bapak/Ibu dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," kata Jokowi. (Feb/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas