Pimpinan KPK: Tuduhan Taliban Itu Framing, Saya Jenggotan Gini. . .
Giri menyebut isu Taliban kerap dikaitkan dengan pegawai KPK yang memiliki jenggot seperti dirinya.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
![Pimpinan KPK: Tuduhan Taliban Itu Framing, Saya Jenggotan Gini. . .](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/giri-suprapdiono-calon-pimpinan-kpk_20150825_214225.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPk) Giri Suprapdiono mengatakan isu Taliban di tubuh KPK sengaja dimunculkan oleh pihak yang sejak lama ingin melemahkan KPK.
Giri menyebut isu Taliban kerap dikaitkan dengan pegawai KPK yang memiliki jenggot seperti dirinya. Menurutnya isu taliban adalah framing untuk menyudutkan KPK.
"Isu taliban ini framing, yang berusaha memojokan KPK, karena saya berpenampilan jenggotan gini dikira taliban, selama pandemi tidak potong jenggot," ujar Giri saat berbicara di diskusi Polemik Trijaya "Dramaturgi KPK", Sabtu (8/5/2021).
Giri lalu menyinggung soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang diselenggarakan untuk menyeleksi pegawai KPK yang akan dialihstatuskan menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Giri menyatakan, dirinya tidak lolos dalam tes tersebut bersama 74 pegawai KPK lainnya. Menurutnya, materi pertanyaan yang diajukan saat TWK juga tak relevan.
Baca juga: NU Bantah Intervensi Tes Wawasan Kebangsaan KPK
Ia mempertanyakan indikator, yang membuat dirinya gagal dalam TWK.
"Sebenarnya apa di balik tes ini,tes ini seakan-akan tidak berkompeten dan tidak memenuhi syarat, tentu ini perlu dipertanyakan," ucap Giri.
Baca juga: Soal Materi TWK KPK Dinilai Nyeleneh, Pengamat Hukum: Apa Kaitannya dengan Komitmen Kebangsaan
Giri mengaku telah beberapa kali mengikuti tes mulai dari calon pimpinan KPK dan tes kedeputian.
"Menurut saya tidak ada yang radikal dalam proses seleksi tersebut jadi saya berkeyaninan bahwa hasil tes itu tidak signifikan," imbuhnya.
Baca juga: ICW Sebut Tes Wawasan Kebangsaan yang Diikuti Pegawai KPK Sebagai Tes Abal-abal
Giri menduga ada pihak yang tidak ingin dirinya bersama 74 pegawai lain, melakukan pemberantasan korupsi.
"Kemungkinan kami-kami ini tidak diinginkan untuk melanjutkan pemberantasan korupsi di republik ini," kata Giri.