Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpinan KPK: Tuduhan Taliban Itu Framing, Saya Jenggotan Gini. . .

Giri menyebut isu Taliban kerap dikaitkan dengan pegawai KPK yang memiliki jenggot seperti dirinya.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pimpinan KPK: Tuduhan Taliban Itu Framing, Saya Jenggotan Gini. . .
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Giri Suprapdiono menjawab pertanyaan saat mengikuti tes wawancara di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (25/8/2015). Sebanyak 19 capim KPK mengikuti seleksi tahap akhir oleh Pansel, yang selanjutnya dipilih delapan nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2015 mendatang. Presiden kemudian menyerahkan delapan nama ini ke Dewan Perwakilan Rakyat. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPk) Giri Suprapdiono mengatakan isu Taliban di tubuh KPK sengaja dimunculkan oleh pihak yang sejak lama ingin melemahkan KPK. 

Giri menyebut isu Taliban kerap dikaitkan dengan pegawai KPK yang memiliki jenggot seperti dirinya. Menurutnya isu taliban adalah framing untuk menyudutkan KPK.

"Isu taliban ini framing, yang berusaha memojokan KPK, karena saya berpenampilan jenggotan gini dikira taliban, selama pandemi tidak potong jenggot," ujar Giri saat berbicara di diskusi Polemik Trijaya "Dramaturgi KPK", Sabtu (8/5/2021).

Giri lalu menyinggung soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang diselenggarakan untuk menyeleksi pegawai KPK yang akan dialihstatuskan menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Giri menyatakan, dirinya tidak lolos dalam tes tersebut bersama 74 pegawai KPK lainnya. Menurutnya, materi pertanyaan yang diajukan saat TWK juga tak relevan.

Baca juga: NU Bantah Intervensi Tes Wawasan Kebangsaan KPK

Ia mempertanyakan indikator, yang membuat dirinya gagal dalam TWK.

Berita Rekomendasi

"Sebenarnya apa di balik tes ini,tes ini seakan-akan tidak berkompeten dan tidak memenuhi syarat, tentu ini perlu dipertanyakan," ucap Giri.

Baca juga: Soal Materi TWK KPK Dinilai Nyeleneh, Pengamat Hukum: Apa Kaitannya dengan Komitmen Kebangsaan

Giri mengaku telah beberapa kali mengikuti tes mulai dari calon pimpinan KPK dan tes kedeputian.

"Menurut saya tidak ada yang radikal dalam proses seleksi tersebut jadi saya berkeyaninan bahwa hasil tes itu tidak signifikan," imbuhnya.

Baca juga: ICW Sebut Tes Wawasan Kebangsaan yang Diikuti Pegawai KPK Sebagai Tes Abal-abal

Giri menduga ada pihak yang tidak ingin dirinya bersama 74 pegawai lain, melakukan pemberantasan korupsi.

"Kemungkinan kami-kami ini tidak diinginkan untuk melanjutkan pemberantasan korupsi di republik ini," kata Giri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas