Antisipasi Kepulangan Pekerja Migran, Kemenhub Akan Lakukan Ini
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi adanya potensi masyarakat yang hendak mudik di H-2 Idul Fitri.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi adanya potensi masyarakat yang hendak mudik di H-2 Idul Fitri.
Budi memaparkan bahwa pihaknya telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan pemudik pada H-2 dan H-1 Idulfitri. Kemenhub tak henti-hentinya mengimbau agar masyarakat menunda kegiatan mudik di tahun ini karena potensi penularan Covid-19 masih tinggi.
“Dari pantauan yang kami lihat dari survei kami, bahwa mudik ini masih bisa terjadi lagi tinggi mungkin besok dan lusa. Oleh karenanya, kami mengimbau untuk tetap tidak melakukan mudik karena itu akan lebih baik,” ujarnya usai rapat terbatas dengan presiden dan Kemenko Perekonomian di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Provokator Warga Terobos Mudik Ditangkap, Ngaku Tak Percaya Corona dan Benci Kebijakan Pemerintah
Selain itu, pemerintah juga berkonsentrasi mengatur kepulangan para pekerja migran Indonesia (PMI) terutama dari Malaysia, melalui titik kedatangan di Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara. Budi mengatakan pihaknya akan menyediakan kapal dan bus untuk mengantar pekerja migran yang hendak pulang ke kampung halaman.
“Kementerian Perhubungan menyiapkan kapal-kapal untuk mengangkut ke tempat tujuan akhir dan juga bus. Tadi sudah disepakati bahwa TNI dengan komandan Pangdam akan mengambil alih satu pengelolaan dua titik, di Kepri dan di Kalimantan Barat,” jelasnya.
Baca juga: 4.123 Pemudik Dinyatakan Positif Covid-19
Selain itu, dalam Rapat Terbatas juga diputuskan larangan penggunaan pesawat carter selama masa peniadaan mudik.
“Berkaitan dengan penggunaan pesawat udara, tadi sudah disetujui bahwa tidak ada lagi penerbangan carter selama masa peniadaan mudik ini, sehingga kalau ada tenaga–tenaga kerja disarankan menunda perjalanan. Tetap ke Indonesia tetapi menunda,” ujarnya.
Baca juga: Hanya 3 Dermaga di Penyeberangan Merak yang Beroperasi Selama Masa Larangan Mudik
Selain terus mengintensifkan pelaksanaan kebijakan peniadaan mudik, pemerintah juga menyiapkan sejumlah langkah antisipasi pergerakan arus balik yang diprediksi terjadi mulai H+2 Lebaran.
“Dari catatan kami ada 22 persen yang akan balik pada hari Minggu H+2, itu kalau dijumlah kira-kira 3,6 juta (pemudik), suatu jumlah yang banyak,” imbuh Budi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.