BMKG Mutakhirkan Gempabumi Nias Barat Menjadi M 6,7 dan Ada Aftershock M 5,2
Adapun pusat gempabumi susulan tersebut dilaporkan berada pada titik koordinat 0.21 LU-96.58 BT di kedalaman 10 kilometer (km) dan tidak berpotensi ts
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempabumi susulan (aftershock) dengan parameter magnitudo (M) 5.2 dari gempa sebelumnya M 7.2 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 6.7 di lepas pantai sebelah barat Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, Jumat (14/5/2021).
Adapun pusat gempabumi susulan tersebut dilaporkan berada pada titik koordinat 0.21 LU-96.58 BT di kedalaman 10 kilometer (km) dan tidak berpotensi tsunami.
Menurut BMKG, jenis dan mekanisme gempabumi tersebut merupakan gempabumi dangkal yang berada di zona outer-rise, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Adapun hal itu sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukan bahwa gempabumi tersebut memiliki mekanisme sesar turun (normal fault).
Hingga Jumat (14/5/2021) pukul 14.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan sebanyak 3 Kali.
Gempabumi Membuat Warga Panik dan Sempat Mengungsi
Berdasarkan laporan dari lintas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), gempabumi utama sempat dirasakan sedang hingga kuat selama 2-5 detik di beberapa wilayah seperti Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kota Sibolga di Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Simeulue dan Kabupaten Aceh Singkil di Provinsi Aceh dan Kabupaten Padang Pariaman di Provinsi Sumatera Barat.
Baca juga: Selain Nias, Masyarakat di Sumut dan Sumbar Rasakan Guncangan Kuat Gempa M7,2
Saat terjadi guncangan, beberapa warga panik dan keluar rumah bahkan sempat mengungsi ke lokasi yang aman.
Namun, saat ini mereka telah kembali ke rumah masing-masing.
Dalam hal ini seluruh BPBD setempat telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan lintas instansi terkait. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan maupun jatuhnya korban jiwa.
BPBD juga telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada, tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu diharapkan agar masyarakat dapat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, memeriksa dan memastikan kembali bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah.