Presiden Jokowi Dinilai Tidak Salah Promosikan Bipang Ambawang, Ini Alasannya
Menurutnya, promosi makanan khas Kalimantan tersebut tidak ditujukan Jokowi kepada umat muslim.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPN Solidaritas Merah Putih (Solmet) Kamaludin menilai promosi yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait babi panggang (bipang) Ambawang tidaklah salah.
Menurutnya, promosi makanan khas Kalimantan tersebut tidak ditujukan Jokowi kepada umat muslim.
"Karena imbauan Presiden bukan ditujukan untuk kaum muslim untuk mengkonsumsinya, melainkan ditujukan saudara-saudara kita yang di luar Islam yang juga tidak bisa ikut melakukan tradisi mudik bertepatan dengan Hari Kenaikan Isa Almasih yang juga jatuh tanggal 13 Mei 2021 dan bertepatan juga dengan Hari Raya Idul Fitri," ujar Kamaludin, Jumat (14/5/2021).
Kamaludin menilai seharusnya semua pihak berusaha memahami komunikasi yang disampaikan presiden secara utuh.
Apalagi kebijakan larangan mudik oleh pemerintah membuat semua pihak tak bisa bepergian ke kampung halaman. Tak dapat dipungkiri, cita rasa kuliner di daerah masing-masing tentu akan menjadi sesuatu yang dirindukan akibat tak bis mudik.
“Nah ini yang harus kita pahami, tahun ini terjadi aturan terkait tidak boleh adanya mudik dan terjadi penyekatan dalam batas-batas wilayah yang sudah diatur dalam ketentuan tertentu," kata dia.
"Hanya saja dikarenakan untuk mencegah naiknya penyebaran Covid-19 akhirnya rasa rindu akan keluarga dan kuliner daerah tidak bisa terlaksana secara langsung karena ada larangan mudik hingga Presiden mempromosikan secara online dan ini sangat positif," imbuhnya.
Lebih lanjut, Kamaludin menyatakan keprihatinannya atas berbagai opini yang terlalu dangkal dalam memahami kalimat yang disampaikan Presiden Jokowi.
Baca juga: Usai Dipromosikan Jokowi, Bipang Ambawang Banjir Pesanan, Pemilik Kewalahan Penuhi Pesanan
"Terlalu sempit mereka berfikir dan mengambil kesimpulan atas apa yang disampaikan seorang Presiden.Ya konyol lah kalau Presiden sebagai seorang muslim yang baik dan taat menghimbau umat muslim untuk juga menikmati kuliner Bipang Ambawang," jelasnya.
"Saya pun sebagai umat muslim pasti akan protes juga, tapi untungnya saya tahu apa yang dimaksud dengan penyampaian kalimat dari seorang Presiden. Tentunya ini dimaksudkan untuk masyarakat diluar Islam yang juga tidak bisa mudik tahun ini dikarenakan pembatasan untuk mengantisipasi bertambahnya penyebaran Covid-19," ungkap Kamaludin.
Di sisi lain, Kamaludin juga menyampaikan keheranannya atas pernyataan juru bicara presiden yakni Fadjroel Rahman yang mengelak dan membantah Bipang itu makanan khas Kalimantan dan bukan babi panggang.
"Hal ini menurut saya tidak perlu, karena tidak ada yang salah dalam kalimat pidato Presiden tersebut. Akui saja bahwa Presiden mempromosikan Babi Panggang Ambawang yang ditujukan kepada rakyatnya dan yang di luar muslim," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.