Anggota Teroris MIT Bernama Qatar Diduga Menjadi Dalang di Balik Pembunuhan 4 Petani di Poso
Qatar alias Farel alias anak buah Ali Kalora yang tergabung dalam kelompok teroris MIT menjadi dalang di balik pembunuhan 4 warga di Poso.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri menyebut telah berhasil mengidentifikasi kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tega menyerang empat orang warga hingga tewas di Desa Kalemago, Lore Timur, Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (11/5/2021) pagi.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan pelaku yang bertanggung jawab atas insiden itu adalah Qatar alias Farel alias Anas.
Dia adalah anak buah pimpinan MIT Ali Kalora yang kini masih buron.
Ahmad menyebut Qatar bersama lima rekannya yang belum diketahui identitasnya menyerang empat warga yang sedang bertani.
Keempatnya membunuh korbannya dengan cara yang tidak manusiawi.
Baca juga: Pengejaran Kelompok Teroris di Poso Ditingkatkan Setelah 4 Petani Dibunuh
"Pelaku diduga adalah kelompok DPO Mujahidin Indonesia Timur atas nama Qatar dan kawan kawan diperkirakan 5 orang yang merupakan bagian atau kelompok dari MIT pimpinan Ali Kalora," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (19/5/2021).
Ahmad menuturkan identitas Qatar diketahui usai memeriksa seorang saksi yang berhasil kabur saat insiden penyerangan tersebut. Ketika itu, ia sempat lari saat korban PP (45), LL (47), SS (70), dan MS (52) diserang gerombolan pelaku.
Baca juga: Polri Ungkap Kesulitan Kejar Kelompok Teroris Ali Kalora di Poso, Kondisi Geografis Jadi Kendala
Hingga saat ini, kata Ahmad, Satgas Madago Raya masih tengah terus memburu kelompok MIT tersebut.
"Saat ini personel Polres Poso dan Polda Sulteng serta Satgas Operasi Madago Raya terus melakukan pengejaran dan masih dilakukan pengejaran kelompok tersebut," katanya.
Kronologi 4 Warga Tewas Diduga Dibantai Kelompok Teroris Ali Kalora
Empat warga asal Toraja, Sulawesi Selatan tewas dibantai Orang Tidak Dikenal (OTK) di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (11/5/2021) pagi.
Selain membunuh korban, pelaku juga membakar sepeda motor di lokasi kejadian.
Keempat korban tewas masing-masing atas nama Papa Dewi, Nenek Dewi, Lukas Lese, dan Papa.
Papa Dewi dan Nenek Dewi merupakan ayah dan anak.
Informasi yang dihimpun, Nenek Dewi ditemukan dengan kondisi kepala terpenggal.
Sedangkan jenazah Lukas dan Papa masih dalam proses evakuasi oleh Satgas Madago Raya.
"Iya benar 4 orang tewas dibantai, semuanya warga asal Toraja, kejadiannya tadi pagi," jelas Mama Kevin, Warga Lore Timur yang dikonfirmasi Selasa (11/5/2021) malam.
Pada saat kejadian, satu warga dikabarkan selamat yaitu Papa Kila.
Baca juga: Empat Warga Toraja Tewas Dibantai OTK di Poso, Pelaku juga Bakar Sepeda Motor yang Ada di TKP
Kronologi kejadian berawal saat Papa Kila bersama Papa Dewi dan Nenek Dewi beristirahat di kebun miliknya yang berada di desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur.
Tiba-tiba mereka didatangi sekelompok orang tak dikenal berjumlah lima orang.
Melihat gelagat mencurigakan, Papa Kila langsung menjauh dan melarikan diri dari lokasi kejadian.
Selanjutnya Papa Kila melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat dan Satgas Madago Raya.
Saat petugas tiba, Papa Dewi dan Nene Dewi sudah tewas mengenaskan.
Baca juga: Bocah 3 Tahun di Poso Hilang Misterius, Dilakukan Pencarian Besar-besaran, TNI-Polri Diterjunkan
Sementara dilokasi kejadian ditemukan satu unit sepeda motor yang dibakar kelima OTK tersebut.
Kapolsek Lore Utara, Ipda Kurniadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan empat orang tewas merupakan warga asal Toraja.
Kapolsek menyebut, keempat korban tewas dibunuh di titik yang berbeda namun di Desa yang sama.
"Iya benar ada empat orang yang tewas, keempat orang tersebut semuanya warga asal Toraja," kata Ipda Kurniadi.
Sementara, pascakejadian tersebut, Satgas Madago telah berada di TKP melakukan penyisiran serta berjaga-jaga.
Pelakunya diduga kelompok Ali Kalora
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Didik Supranoto membenarkan terkait peristiwa tersebut.
"Iya betul (Ali Kalora Cs serang warga). Informasi awal korbannya ada dua," kata Didik kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).
Namun demikian, kata Didik, pihaknya masih belum mengetahui secara pasti kondisi korban.
Hal pasti, pihaknya masih melakukan olah TKP.
Baca juga: Kronologi 1 Anggota Brimob Tewas Tertembak Teroris MIT Poso, Berawal dari Patroli Pengejaran
"Itu kalau kondisinya saya belum tahu. Karena masih proses identifikasi. Tapi informasinya betul, kejadian di wilayah Poso, Desa Kalimago. Untuk kondisinya kami masih menunggu identifikasinya karena masih di TKP," katanya.
Sebelumnya, Polri memutuskan memperpanjang masa kerja Satgas Madago Raya yang telah berakhir pada akhir Maret 2021 lalu.
Rencananya, masa tugas itu akan diperpanjang sampai 3 bulan ke depan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto.
Ia juga menjelaskan satgas Madago Raya akan tetap bekerja memburu kelompok teroris MIT Ali Kalora Cs yang melarikan di pegunungan Andole, Poso, Pesisir Utara.
"Diperpanjang, untuk ke depan, satgas akan mengedepankan preemtif dan preventif," kata Imam dalam keterangan tertulis pada Senin (5/4/2021).
Satgas Madago Raya memang sempat terlibat baku tembak dengan Kelompok Ali Kalora Cs. Akibatnya, 2 anak buah Ali Kalora Cs tewas dalam insiden baku tembak tersebut.
Ketika itu, kelompok Ali Kalora Cs tengah akan mengambil makanan atau logistik dari seorang kurir di wilayah pegunungan Andole, Poso, Pesisir Utara sekitar pukul 18.20 WIB pada Senin 1 Maret 2021.
Menurut Imam, jumlah buronan Ali Kalora Cs yang tengah diburu hanya tinggal 9 orang saja.
"DPO masih 9 orang ya, bisa juga bertambah. Kita tunggu update dari Polda Sulteng," tukas dia.