Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional, Berikut Tema Peringatan Harkitnas 2021

Indonesia akan memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-113 besok, Kamis 20 Mei 2021. Berikut sejarah Harkitnas dan tema peringatan Harkitnas 2021.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional, Berikut Tema Peringatan Harkitnas 2021
kominfo.go.id
Simak sejarah Hari Kebangkitan Nasional beserta tema peringatan Harkitnas 2021. 

4. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hajar Dewantara)

5. dr. Douwes Dekker, dan Lain-Lain

Asal Usul Kebangkitan Nasional

Pada tahun 1912 berdirilah Partai Politik pertama di Indonesia (Hindia Belanda), Indische Partij.

Pada tahun itu juga, Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (di Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang.

Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi sebenarnya diawali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo.

Serikat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu.

Berita Rekomendasi

Kemudian, berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.

Pada tanggal 20 Juli 1913, Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis "Als ik eens Nederlander was" yang memiliki arti "Seandainya aku seorang Belanda".

Ia memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda.

Baca juga: Sejarah Hari Buku Nasional 17 Mei, Beserta Cara Meningkatkan Minat Baca

Karena tulisan tersebut, dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka.

Tetapi karena "boleh memilih", keduanya dibuang ke Negeri Belanda.

Di sana Suwandi justru belajar ilmu pendidikan.

Sementara itu, dr. Tjipto dipulangkan ke Hindia Belanda karena sakit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas