Politikus PAN Sesalkan Pernyataan Hendropriyono Tentang Palestina
guspardi menyesalkan pernyataan Hendropriyono yang menyebut Indonesia tidak memiliki urusan untuk ikut mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Sanusi
Sebelumnya, Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono menyatakan Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan mereka, bangsa Arab dan Yahudi.
"Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita," ujar AM Hendropriyono di Jakarta, Selasa (18/5/2021).
Sikap PKB
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB Taufiq R Abdullah mencoba berprasangka baik atas pernyataan Hendropriyono itu.
Menurutnya, pasti ada maksud tertentu dari pernyataan tersebut, yang hanya diketahui oleh Hendropriyono.
"Saya sih mencoba positif thinking tentu dengan pernyataan itu perlu dikonfirmasi langsung ke beliau, beliau ini kan Jenderal dan prajurit tentu memiliki militansi nasionalisme yang tinggi dan tentu memiliki jiwa perjuangan tinggi, termasuk perjuangan kemanusiaan saya kira. Jadi, bisa jadi ada maksud-maksud tertentu dari Pernyataan itu," kata Taufiq saat dimintai tanggapan, Kamis (20/5/2021).
Taufiq mengamini saat ini persoalan Palestina telah menjadi pro dan kontra di masyarakat.
Dia menduga pernyataan Hendropriyono agar di Indonesia tak ada perpecahan.
Baca juga: Hendropriyono Temui Jokowi, Bahas Apa?
"Bahwa masyarakat terutama yang terlihat di medsos ini kan menjadi pro kontra lah ya. Sehingga jangan sampai kasus Palestina justru menimbulkan perpecahan di dalam negeri. Ini kan dugaan toh, karena saya mencoba berpikir positif," ujarnya.
Taufiq berpendapat, memang ada fakta sosial di Indonesia bahwa seolah-olah yang peduli dengan Palestina hanya kelompok masyarakat tertentu, sedangkan yang lain tidak.
Padahal, menurutnya yang peduli dengan Palestina tak hanya satu kelompok, bukan hanya dari umat Isam saja.
"Pesan saya yang utama dari pernyataan saya meminta kepada masyarakat untuk tidak mengatakan bahwa ini hanya persoalan umat Islam, sebab ketika kita mengatakan ini persoalan umat Islam berarti menjadi bukan persoalan umat yang lain. Sementara muslim di dunia ini bukan mayoritas, tetapi kedua. Yang mayoritas bukan muslim," ucapnya.
"Itu kan artinya memancing kemarahan. Apalagi lalu sekarang ini kayak paling islam sendiri, mungkin saja Pak Hendro merespons itu, mungkin, saya enggak tahu persis," pungkasnya.