Satgas Ingatkan 7 Daerah Zona Merah Bebenah Mengantisipasi Dampak Covid-19 PascaMudik
Ada potensi lonjakan kasus Covid-19, Pemkab dan Pemkot yang masih berada dalam zona merah diminta segera memperbaiki status zonasinya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kabupaten/kota yang masih berada dalam zona merah (risiko tinggi) diminta segera memperbaiki status zonasinya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan karena paska lebaran, ada potensi lonjakan kasus yang disebabkan adanya momen libur panjang Idul Fitri 1442 H.
Terdapat kekhawatiran, dari perkembangan per 16 Mei 2021.
Karena ada 7 kabupaten/kota yang masih menghuni zona merah.
Dan dikhawatirkan jika tidak segera berbenah, kabupaten/kota tersebut akan kewalahan menghadapi dampak dari libur panjang Lebaran.
Baca juga: 51 Warga Cilangkap Positif Corona, Indikasi dari Klaster Halalbihalal, Mikro Lockdown Diterapkan
Diketahui, saat ini perkembangan penanganan Covid-19 belum menunjukkan dampak yang dikhawatirkan.
"Jika saat ini, 7 kabupaten/kota ini sudah berada di zona merah sebelum dampak libur Idulfitri terlihat, bukan tidak mungkin kabupaten/kota ini akan kewalahan menghadapi kemungkinan kenaikan kasus yang berpotensi dalam 2 atau 3 minggu kedepan," kata Wiku dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/5/2021).
Ada 7 kabupaten/kota yang ada di zona merah yang menjadi perhatian di antaranya Sleman (DIY), Salatiga (Jawa Tengah), Palembang (Sumatera Selatan), Pekanbaru (Riau), Solok dan Bukittinggi (Sumatera Barat) dan Deli Serdang (Sumatera Utara).
Ketujuhnya diminta segera memperbaiki penanganan di daerahnya.
Baca juga: Satgas: Pemberian Vaksin AstraZeneca Non Batch CTMAV547 Tetap Dilanjutkan
Selain yang kepada daerah zona merah, daerah yang menghuni zona oranye, zona kuning dan zona hijau juga diingatkan.
Agar terus meningkatkan penanganan Covid-19 dan utamanya dalam beberapa minggu kedepan. Sebagai antisipasi dampak libur Idul Fitri.
"Kesiagaan menghadapi apapun yang terjadi kedepannya merupakan kunci dalam merespon perubahan secara cepat. Sehingga kondisi apapun dapat dikendalikan," Wiku menekankan.
Upayakan semaksimal mungkin peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan.
Perketat kembali pengawasan terhadap kepatuhan protokol kesehatan serta memaksimalkan skrining dan testing terutama pada warga yang baru pulang dari bepergian.