Akun Telegram Direktur KPK yang Diretas Belum Pulih
Telegram dan akun WhatsApp Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujanarko diretas.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akun Telegram milik Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sujanarko hingga kini belum pulih.
Diketahui, Sujanarko merupakan satu di antara korban peretasan media sosial.
Ia cukup vokal menyuarakan kebobrokan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Perlu waktu, karena password-nya punya peretas, untuk mereset perlu waktu satu minggu," kata Sujanarko kepada Tribunnews.com, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: Dapat Laporan Masyarakat, KPK Usut Kasus Korupsi Baru di Papua
Selain diretas Telegram-nya, akun WhatsApp Sujanarko turut diretas.
Akan tetapi, tidak butuh waktu lama berhasil dipulihkan.
Ia berkata bahwa sejauh ini tidak ada hal aneh yang dilakukan oleh peretas dengan akun WhatsApp dan Telegram.
Sujanarko mengaku belum menerima kabar bahwa ada yang menggunakan nomor dia untuk mengirimkan pesan aneh kepada kontak-kontak yang ia punya.
"Belum ada," katanya.
Baca juga: Sujanarko Sebut 2 Pimpinan KPK Berpihak Kepada 75 Pegawai yang Tak Lolos TWK
Dari 75 pegawai yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dalam TWK, hingga akhirnya dinonaktifkan pimpinan KPK, kata Sujanarko, tidak ada lagi media sosialnya yang kena retas.
"Kayaknya belum ada," kata dia.
Selain Sujanarko, sejumlah pihak yang vokal menentang TWK dan mempermasalahkan Surat Keputusan (SK) penonaktifan 75 pegawai KPK yang tak lulus TWK tersebut juga mengalami peretasan serupa.
Satu di antaranya penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Selain Novel, ada juga aktivis antikorupsi lainnya seperti mantan juru bicara KPK Febri Diansyah, mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto, dan juga sejumlah aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW).
Baca juga: Aplikasi Chat Milik Novel Baswedan hingga Eks Jubir KPK Febri Diansyah Diduga Diretas
Sujanarko mengaku tidak tahu siapa yang meretas akun medsos miliknya.
Tetapi bila diamati, ujarnya, ada pola yang sama bahwa peretasan menyasar pihak-pihak yang tengah memperjuangkan haknya dalam polemik TWK KPK.
"Kalau lihat pattern-nya yang diretas para penggiat advokasi TWK, sangat menarik, saya yakin bukan pihak internal KPK yang melakukan, tetapi pihak luar KPK yang berkepentingan terkait TWK ini," ujar Sujanarko.