Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Solmet Dampingi Petani Laporkan Masalah Tanah 947 HA di Riau ke Presiden Jokowi

Silfester mendampingi Ustad Karim untuk melaporkan adanya pencaplokan dan penguasaan  tanah secara tidak sah milik masyarakat seluas 947 HA yang dilak

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Solmet Dampingi Petani Laporkan Masalah Tanah 947 HA di Riau ke Presiden Jokowi
Ist
Solmet Dampingi Petani Laporkan Masalah Tanah 947 HA di Riau ke Presiden Jokowi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina mendampingi Ustad Karim Pohan sebagai perwakilan dari Kelompok Tani Manunggal yang menaungi petani berjumlah 492 KK untuk bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pekanbaru, Rabu (19/5). 

Jokowi kala itu tengah bersantap siang di Rumah Makan Pondok Khas Melayu, Pekanbaru, setelah sebelumnya meninjau Pelaksanaan Vaksinasi Masal di GOR Remaja Pekanbaru dan Meninjau pengerjaan penyelesaian Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang. 

Silfester mendampingi Ustad Karim untuk melaporkan adanya pencaplokan dan penguasaan  tanah secara tidak sah milik masyarakat seluas 947 HA yang dilakukan oleh salah satu perusahaan sawit di Desa Lubuk Dalam, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, sejak 1996 silam. 

Terkini, perusahaan itu telah membangun pabrik kelapa sawit diatas lahan kelompok tani tersebut. Petani pun disebutnya tak bisa berbuat apa-apa, bahkan pengusiran itu dilakukan tanpa perundingan hingga ganti rugi. 

Adapun Kelompok Tani Manunggal mempunyai Legalitas Hak Surat Keterangan Tanah  487 SKT Tahun 1994, 1995 dan 1996 yang diterbitkan oleh Kepala Kecamatan Siak.

Baca juga: Bantuan Presiden Sudah Diterima Petani Kabupaten Malang

“Saya bersyukur dan berterimakasih hari ini bisa mewakili 492 KK Petani berbicara langsung dengan Presiden meminta keadilan dan solusi bagi rakyat kecil seperti kami yang dizolimi dan diusir oleh perusahaan sawit yang dibekingi oleh  oknum aparat dari lahan dan kebun hak milik kami yang telah kami tanami sawit sejak tahun 1994 dan akhirnya diusir secara sepihak tahun 1996," ujar Ustad Karim, dalam keterangannya, Sabtu (22/5/2021). 

Dia juga berterima kasih karena Presiden Jokowi berjanji akan membantu para petani tersebut untuk membereskan masalah tanah yang merugikan mereka. 

BERITA TERKAIT

"Dan Alhamdulillah Presiden menerima kami dengan hangat dan respon yang positif bahkan berkali-kali neliau menanyakan surat-surat yang  sebelumnya sudah diserahkan oleh kami ke Ajudan Presiden sebelumnya. Presiden juga berjanji akan membantu membereskan masalah tanah kami," imbuhnya.

Sementara itu, Silfester yang turut mendampingi para petani merasa lega dan yakin bahwa Presiden Jokowi akan membantu rakyat kecil yang mencari keadilan. 

“Saya sangat percaya dan menaruh harapan yang sangat besar Bapak Presiden akan membantu mencarikan solusi yang terbaik untuk kurang lebih 2.000 petani yang saat ini teraniaya dan terzolimi hidupnya pun sangat susah dan menjadi buruh tani tenaga serabutan," ujar Silfester. 

"Semoga tanah hak milik para petani ini berpulang kembali kepada yang berhak untuk digarap lagi dan diwariskan buat anak cucu mereka," pungkasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas