Wakil Ketua DPR: Perbesar Peluang Produk Vaksin Merah Putih - Nusantara
Kesenjangan distribusi vaksin dunia ini akan menyulitkan posisi dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) menilai, kesenjangan distribusi vaksin Covid-19 antara negara maju dan negara berkembang kian mengkhawatirkan.
Semua pemangku kepentingan saat ini harus bahu membahu memperbesar peluang produksi Vaksin Covid-19 dari dalam negeri.
"Kami mendorong semua pihak tidak mengedepankan ego sektoral untuk melihat peluang berkembanganya produksi vaksin dalam negeri seperti Vaksin Merah Putih atau Vaksin Nusantara. Peluang sekecil apapun atas kemungkinan produksi vaksin dalam negeri harus kita ambil mengingat kesenjangan distribusi vaksin antara negara maju dan negara berkembang kian jomplang," kata Gus AMI dalam keterangannya, Sabtu (22/5/2021).
Untuk diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbicara dalam Global Health Summit menyatakan kekhawatirannya atas kesenjangan distribusi vaksin Covid-19 dunia.
Saat ini hampir 83 persen semua produksi vaksin Covid-19 dunia didistribusikan untuk negara-negara maju.
Sedangkan negara-negara berkembang hanya mendapatkan alokasi 17 persen sisanya.
Baca juga: Menteri Tjahjo Ingin ASN yang Tersangkut Jual Beli Vaksin Covid-19 Ilegal Dipecat
Padahal kebutuhan vaksin di negara-negara berkembang mencapai 47 persen produksi vaksin dunia.
Ketua Umum PKB ini menjelaskan kesenjangan distribusi vaksin dunia ini akan menyulitkan posisi dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Negara-negara berkembang akan saling berebut mendapatkan jatah vaksin bagi penduduknya.
"Keterbatasan akses vaksin bagi negara berkembang akan menyulitkan upaya pembentukan kekebalan komunal (herd immunity). Jika kondisi ini terjadi maka upaya untuk pengendalian atau mengakhiri dampak pandemi akan semakin sulit," ucap Gus Ami.
Ketua Pengawas Pengendalian Covid-19 DPR ini mengungkapkan dampak pandemi Covid-19 di bidang Kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya begitu luar biasa.
Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 mencapai puluhan ribu jiwa. Ribuan triliunan anggaran negara telah dikucurkan untuk mengurangi dampak negative pandemic di sektor kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya.
"Saat ini harapan satu-satunya agar pandemi berakhir adalah terciptanya herd immunity melalui vaksinasi. Masalahnya akses terhadap produksi vaksin dunia tidak fair di mana ada dominasi dari negara-negara maju yang memiliki sumber daya kuat," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.