Data Penduduk Bocor, Mardani Ali Sera: Selidiki Modus Operandi agar Sistem Keamanan Bisa Diperbaiki
Mardani Ali Sera menilai kejadian kebocoran data yang berulang kali terjadi di Indonesia bukanlah hal yang biasa.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jagad maya dihebohkan oleh kabar bocornya data 279 juta penduduk Indonesia. Bahkan data tersebut sampai dijual di situs surface web Raid Forum.
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera menilai kejadian kebocoran data yang berulang kali terjadi di Indonesia bukanlah hal yang biasa.
Dia mengatakan seharusnya sistem keamanan database bertambah kuat mengingat Indonesia telah menerapkan sentralisasi data imbas penerapan e-KTP.
"Ini terbilang kejadian luar biasa. Karena dengan sentralisasi data akibat penerapan e-KTP konsekuensinya sistem keamanan database mestinya malah semakin kuat," ujar Mardani, ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (23/5/2021).
Tak hanya itu, Mardani menyebut yang terpenting untuk saat ini adalah pihak-pihak yang bertanggung jawab harus segera menelusuri letak kebocoran data tersebut.
Begitu pula dengan mencari modus operandi yang digunakan pelaku hingga dapat mengakses kebocoran data dan menjualnya. Dengan begitu, Mardani percaya sistem keamanan data kita dapat diperbaiki.
Baca juga: POPULER Techno: Kominfo Sebut Data yang Bocor Milik BPJS | Clubhouse Tersedia di Android
"Jadi mesti ditelusuri dimana letak kebocoran atau modus operandinya. Karena mengetahui modus membuat kita dapat memperbaiki sistem keamanan data kita untuk ke depannya," kata dia.
Lebih lanjut, Ketua DPP PKS itu meminta kejadian ini dijadikan sebagai pelajaran untuk memperkuat keamanan database di Tanah Air.
Namun di sisi lain, Mardani tetap mendorong agar aparat penegak hukum dapat memberikan hukuman kepada pelaku jika memang terdapat unsur kesengajaan dalam kasus tersebut.
"Semua harus bertanggung jawab dan menjadikan ini sebagai pelajaran untuk perbaikan ke depan. Pelaku juga harus diberi hukuman jika ada unsur kesengajaan," tandasnya.
Politikus PAN Sebut Dugaan Kebocoran Data Penduduk Indonesia Memalukan
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus menyebut dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia sesuatu yang sangat memalukan dan memilukan.
Menurutnya hal itu merupakan sebuah warning begitu lemahnya ketahanan siber di negara kita.