Jika Tak Usung Ganjar Jadi Capres, Ahli Sarankan PDIP Rangkul Ridwan Kamil
Pengamat politik M Qodari menyarankan agar PDIP merangkul Ridwan Kamil jika tak usung Ganjar Pranowo jadi capres.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik M Qodari menilai, ketidakharmonisan yang terjadi antara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan PDIP akan berdampak cukup besar.
Terlebih, kepada sosok Ganjar yang namanya selalu masuk ke dalam empat besar calon kuat Presiden 2024 di berbagai survei.
Qodari menilai, ketidakharmonisan itu membuat peluang Ganjar menjadi calon Presiden usungan PDIP sudah habis.
Baca juga: Pengamat Nilai Peluang Ganjar Diusung PDIP jadi Capres Sudah Habis, Sarankan Maju Lewat Partai Lain
Hal itu lantaran konflik di antara keduanya sudah terlalu dalam.
Kendati demikian, Qodari tak menyarankan PDIP untuk mengusung nama baru sebagai calon presiden 2024.
Menurutnya, panggung strategis untuk meraih popularitas sebagai calon kuat presiden hanya ada di kepala daerah dan kementerian.

"Menurut saya agak sulit mengharapkan muncul nama baru, karena untuk muncul itu perlu panggung yang strategis."
"Panggung yang strategis itu ada dua, pertama kepala daerah dan kedua menteri."
"Nah kepala daerah itu tidak seluruh provinsi, praktis hanya empat saja, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Qodari, dikutip dari tayangan Youtube TvOne, Senin (24/5/2021).
Oleh karena itu, Qodari menyarankan, jika PDIP tak mengusung Ganjar, maka pilihan lainnya bisa merangkul Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Baca juga: Pengamat Nilai Ada Pihak yang Tak Nyaman dengan Elektabilitas Ganjar Pranowo
Sebab, nama kepala daerah seperti Ridwan Kamil maupun Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bisa menjadi pilihan yang cukup menjanjikan.
Bahkan, Qodari menilai, bisa juga merangkul Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meski akan sulit karena berhadapan dengan Partai Gerindra.
"Jadi pandangan PDIP pada hari ini saya kira kalau kepala daerah bisa ke Ridwan Kamil atau misalnya Khofifah."

"Bisa jadi Anies Baswedan karena tidak ada yang tidak mungkin dalam politik, walaupun kelihatannya agak sulit," ungkap Direktur Eksekutif Indo Barometer ini.