Pemuda Harus Perjuangkan Nilai-nilai Kemajemukan Indonesia
Dalam percepatan teknologi saat ini banyak informasi dari berbagai sumber yang kemudian dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut Sahat ada dua hal yang penting dalam implementasi nilai-nilai empat konsensus nasional.
Pertama, peraturan perundang-undangan mulai dari tingkat pusat hingga daerah yang tidak bertentangan dengan keempat konsensus.
Kedua, pejabat negara, aparatur sipil, dan aparat institusi/lembaga di pusat maupun daerah yang memahami keempat nilai konsensus nasional dan bekerja sebagai pelayan publik yang berdiri di atas semua golongan.
"Sayangnya, masih ada sekelompok orang di tengah masyarakat kita yang mempersoalkan kemajemukan dan keberagaman kita. Generasi muda sebagai orang-orang yang tercerahkan harus dapat terus menggelorakan semangat persatuan di dalam keberagaman," ujarnya.
Ketua Umum GPM Nus, Yerikho Manurung berharap agar kegiatan seperti ini dapat rutin dilakukan generasi muda untuk membahas dan menggali lebih dalam pengetahuan terkait persoalan bangsa.
"Seharusnya generasi muda penerus bangsa sering melaksanakan diskusi seperti ini untuk menggali lebih dalam wawasan tentang bangsa ini," kata Yerikho.
Di akhir acara, Sekretaris Jenderal GPM Nus, Chrysmon Gultom mengucapkan banyak terima kasih kepada narasumber dan peserta yang pro aktif membahas persoalan-persoalan kebangsaan saat ini.
"Pancasila adalah representatif dari nilai-nilai manusia Indonesia. Sayangnya ada sebagian orang yang mengabaikan atau lebih parah lagi berusaha menyingkirkan nilai-nilai Pancasila. Reformasi adalah suatu kesadaran penuh untuk mengindonesiakan Indonesia. Sadar atau tidak, sekarang yang terpenting adalah bagaimana meneruskan perjuangan reformasi tersebut," pungkasnya.