Pengamat Nilai Ada Pihak yang Tak Nyaman dengan Elektabilitas Ganjar Pranowo
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai ada kelompok tertentu di PDIP yang tak nyaman dengan elektabilitas Ganjar.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
Menurutnya, jika tidak ada kompetisi di internal partai, harusnya PDIP tetap membiarkan Ganjar dengan elektabilitasnya.
"Kalau tidak ada kompetisi di internal mestinya Ganjar dibiarkan terus melaju dengan elektabiltasnya yang menjulang," ujarnya.
Baca juga: PDIP Diprediksi Mengulang Sukses Jokowi Tahun 2014 Jika Usung Ganjar di Pilpres 2024
Baca juga: Menggeser Puan, Apa Strategi Ganjar Pranowo?
Dinilai Kebablasan
Sebelumnya, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto, membenarkan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali Ganjar Pranowo.
Ia pun mengungkapkan alasan tidak diundangnya orang nomor satu di Jateng tersebut.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan atau kebablasan). Yen kowe pinter, ojo keminter (kalau kamu pintar, jangan merasa pintar)" ujarnya, Minggu (23/5/2021), dikutip dari TribunJateng.com.
Menurutnya, DPD PDI Perjuangan Jateng berseberangan dengan sikap Ganjar Pranowo perihal langkah pencapresan di 2024.
Ia menyebut dengan terang-terangan bahwa Ganjar terlalu berambisi maju nyapres sehingga meninggalkan norma kepartaian.
Karena perbedaan pendapat itu, Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng tak diundang dalam kegiatan tersebut.
Padahal, semua kepala daerah dan wakilnya dari partai berlambang kepala banteng itu hadir secara langsung.
Sementara itu, anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Edy Wuryanto, memastikan, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani tidak memiliki konflik apapun.
"Enggak ada, kalau konflik tidak," ujarnya, Minggu, seperti diberitakan TribunJateng.com.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.