Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wamenkes Ungkap Kasus Mutasi Covid-19 B.1.617 Melonjak, Penularannya Agresif

Tingkat penularan mutasi virus tersebut relatif lebih tinggi dan lebih cepat.

Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
zoom-in Wamenkes Ungkap Kasus Mutasi Covid-19 B.1.617 Melonjak, Penularannya Agresif
Pixabay
ILUSTRASI Virus Corona - Menristek Bambang Brodjonegoro Ungkap Fakta Penyebab Kasus Virus Corona Tak Kunjung Turun, Apa Itu? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan RI (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam rapatnya bersama Komisi IX DPR menegaskan terjadi kenaikan kasus mutasi Covid-19 B1617.

Ia memaparkan sejumlah data mengenai kasus penularan varian baru virus corona B1617 yang terjadi di Cilacap.

Menurut dia, tingkat penularan mutasi virus tersebut relatif lebih tinggi dan lebih cepat.

"Salah satu contohnya adalah yang kemarin terjadi di Cilacap. Ada kapal Filipina yang berlabuh, kemudian dari kapal itu sudah mendarat di India. Kami lakukan screening genomik dari 20 ABK, ternyata ada 14 kasus mutasi," kata Dante dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Kamis (27/5/2021).

"Dari 14 kasus itu ternyata menularkan kepada 31 tenaga kesehatan,"  lanjutnya.

Baca juga: 83,9 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Indonesia, Pemerintah Jamin Ketersediaan Stok

Baca juga: Bamsoet Ingatkan Pemda Antisipasi Bahaya Penularan Varian Baru Covid-19

Hal tersebutlah yang membuat dirinya menyatakan jika penularan virus mutasi tersebut sangatlah agresif.

Berita Rekomendasi

"Ini memperlihatkan bagaimana agresifnya penularan dari varian of concern ini kepada orang lain," tambah dia.

Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona
Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona ((Shutterstock/Petovarga))

Kemudian, ia melanjutkan penjelasannya jika 31 tenaga kesehatan positif tersebut terpapar meski sudah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Dante meneruskan, dari 31 tenaga kesehatan itu kemudian dilakukan tracing kepada keluarga untuk mengetahui apakah ada penularan yang lebih luas.

Baca juga: Wamenkes Perkirakan Puncak Kenaikan Kasus Positif Covid-19 Pasca Lebaran Terjadi Juni 2021

"Kemudian dari tracing itu ditemukan 12 nakes dan non-nakes yang positif," ujarnya.

Lebih lanjut, dari 12 orang tersebut masih dilakukan tracing kepada tenaga kesehatan lainnya.

Dari penelusuran itu, ditemukan enam tenaga kesehatan yang juga positif terpapar mutasi virus B.1.617 yang berasal dari India itu.

"Totalnya jadi ada 49 kasus yang tertular dari 14 kasus," tutur Dante.

Atas total kasus yang ditemukan berasal dari 14 orang yang positif, Dante berkesimpulan bahwa laju penularan mutasi virus ini sekitar 3,35 kali lipat lebih cepat.

Hasil tersebut sangat besar dari target yang telah ditentukan menteri kesehatan sebesar 0,9 atau 1, agar kasus tersebut tidak menularkan banyak orang.

"Jadi kita berhadapan dengan dua hal setelah Lebaran ini. Satu adalah faktor eksogen mobilisasi, yang kedua adalah karakteristik virus yang sekarang itu lebih mudah melakukan penyebarannya dibandingkan dengan mutasi lokal yang ada sekarang (di Indonesia)," kata Dante.

Sebagai informasi, sebelumnya sebanyak 14 anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang ada di Cilacap, Jawa Tengah dipastikan terpapar Covid-19 varian baru dari India.

Sampai saat ini, total kasus positif Covid-19 telah telah mencapai 1,791.221 dengan jumlah 1.645.263 dinyatakan sembuh dan 49.771 meninggal dunia. Data tersebut diambil dari web resmi www.covid19.go.id.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas