Harun Al Rasyid Jadi Orang Nomor 1 dalam Daftar Pegawai yang Diwaspadai Pimpinan KPK
Harun mengaku mengetahui namanya menjadi yang paling diwaspadai oleh pimpinan KPK karena diberitahu oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Al Rasyid mengatakan kalau namanya menempati urutan nomor satu sebagai pegawai yang diwaspadai dalam daftar yang dibuat pimpinan KPK.
Pernyataan itu disampaikan Harun saat dirinya duduk sebagai bintang tamu dalam acara Mata Najwa episode 'KPK Riwayatmu Kini' yang ditayangkan melalui Channel YouTube Narasi.
Dalam penjelasannya, Harun mengaku mengetahui namanya menjadi yang paling diwaspadai oleh pimpinan KPK karena diberitahu oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Kala itu kata Harun, dirinya diminta untuk mendatangi Ghufron, lantas dirinya memenuhi permintaan itu, karena katanya saat itu terkesan begitu penting panggilannya.
Saat ditemui, Ghufron menyebut kalau nama Harun menjadi nomor satu dari daftar pegawai yang pernah dibuat Ketua KPK Firli Bahuri.
"Saya nggak ngerti nama anda itu menjadi urutan teratas dari daftar yang pernah diberikan oleh Pak Firly kepada saya. Apa kesalahan saudara? Apa kesalahan syeh selama ini? Saya kan orang baru tolong saya dikasih tahu," kata Harun mempraktikkan ucapan Ghufron.
Menanggapi temuan itu, Harun lantas menanyakan kepada Harun jumlah nama pegawai yang ada di dalam daftar tersebut.
Meski tidak memerinci seluruh nama yang termuat, kata Harun, Ghufron menyebut jumlahnya sekitar 30 orang.
"Loh Ada daftarnya itu mana? saya bilang saya pengen lihat nah, dia (Ghufron) bilang 'aduh dimana ya daftar itu ya', berapa Orang kira-kira saya bilang Yang menjadi catatan dari Pak Firly itu? dia jawab 'ya kira-kira ada 20-an sampai 30-an orang lah nama dan nama antum itu ada di yang nomor satu," tutur Harun.
Tak hanya Ghufron, dalam penjelasannya Harun juga menyatakan kalau pimpinan KPK lainnya yakni Nawawi Pomolango juga menyebut kalau namanya dalam daftar nomor satu yang dibuat Firli.
Hal tersebut lantas membuat Harun terkejut, dia mengatakan tak habis pikir kenapa namanya masuk dalam daftar pegawai paling berbahaya.
"Loh saya ini saya siapa saya bilang gitu kok kemudian saya ini menjadi orang yang paling berbahaya di situ," tutur Harun.
Padahal kata Harun, selama menjadi penyidik KPK, dirinya tidak pernah memiliki masalah dengan Firli Bahuri.
Bahkan penyidik KPK yang sudah bekerja selama hampir 16 tahun itu mengaku, dirinya kerap kali menemani Firli disaat waktu luang untuk mencurahkan isi hatinya.
Baca juga: Dijuluki Raja OTT di KPK, Kini Harun Al Rasyid Tagih Utang Budi Firli Bahuri