Hasil Studi Klinis Fase 3, Efikasi Vaksin Sinopharm 78,02 Persen
Hasil pengukuran imunogenesitas penggunaan vaksin menunjukkan pembentukan antibodi tergolong tinggi pada orang lansia dan dewasa.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
Namun satu hal yang pasti, kata Wiku, vaksinasi bukan satu-satunya perlindungan utama untuk mengendalikan Covid-19. Masyarakat tetap perlu patuh terhadap protokol kesehatan.
Apalagi, saat ini Indonesia tengah memfokuskan diri melindungi kelompok yang rentan terpapar Covid-19 dan belum mengutamakan vaksinasi untuk anak-anak.
Sebab, sebagian merek vaksin di dunia belum sepenuhnya diuji pada kategori anak-anak.
"Saat ini Indonesia fokus kelompok rentan, dan secara statistik didominasi usia 18 tahun. Hal ini untuk memperlambat laju penularan," ucap Wiku.
Baca juga: Satgas Covid-19: Vaksin Sinopharm Memiliki Tingkat Efikasi Tinggi
Di sisi lain, Wiku juga menjelaskan perkembangan terbaru dari hasil whole genome sequencing (WGS) per 25 Mei 2021 menjunjukkan bahwa ada sebanyak 1.744 WGS yang dikumpulkan ke bank data GISAIDM, di mana sebanyak 1.711 di antaranya sudah selesai dilakukan.
Sedangkan untuk varian of concern yang terdeteksi ialah jenis B117 sebanyak 16 kasus, varian B1617+ sebanyak 27 kasus, varian B1351 sebanyak 2 kasus dan varian B1525 sebanyak 1 kasus.
Meskipun demikian, Wiku berharap, masyarakat tidak fokus terhadap penemuan varian virus tersebut.
Adanya data terbaru hasil WGS itu, kata dia, harus dijadikan upaya meningkatkan kewaspadaan dengan semakin mematuhi protokol kesehatan.
"Dan adanya varian baru tidak menimbulkan ketakutan yang berlebihan. Karena dapat berujung pada melemahkan imunitas diri," ucap Wiku.(tribun network/rin/dod)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.