Pertamina Ungkap Alasan Tidak Jual BBM Subsidi di SPBU Mini Pertashop
PT Pertamina (Persero) menjelaskan alasan tidak menjual produk bahan bakar minyak (BBM) RON-88, premium, di SPBU mini Pertashop.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menjelaskan alasan tidak menjual produk bahan bakar minyak (BBM) RON-88, premium, di SPBU mini Pertashop.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, hadirnya Pertashop pada dasarnya untuk menjamin ketersediaan pasokan BBM hingga ke pelosok daerah.
Tujuannya agar masyarakat dipelosok tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan BBM.
Nicke mengatakan Pertashop sebenarnya sama persis seperti Program SPBU Satu Harga.
Hanya saja produk yang dijual Pertashop tidak mendapatkan subsidi pemerintah.
Baca juga: Bos Pertamina Revisi Pengembangan Kapasitas Kilang
“Pertashop ini adalah untuk menjaga accesibility masyarakat. Seperti program kita, one outlet one villages. Nanti setiap desa ada satu,” ujar Nicke saat melakukan rapat kerja bersama Dewan Perwakilan Rakyat Komisi VII DPR RI, Senin (31/5/2021).
“Ini sebenarnya sama seperti BBM satu harga. Bedanya ini produk non-PSO. Kalau BBM yang satu harga dari pemerintah itu adalah BBM subsidi. Kalau yang ini non subsidi,” lanjutnya.
Baca juga: Kenaikan Harga Minyak Dunia Bebani Biaya Produksi Pertamina
Dikarenakan jumlah produk BBM bersubsidi sangat terbatas dan diperuntukan bagi masyarakat terpencil, maka di Pertashop hanya menjual produk nonsubsidi seperti produk Pertamax.
“Intinya kita tidak bisa mengandalkan BBM satu harga dari pemerintah, karena ini (BBM subsidi) terbatas jumlahnya. Di sisi lain masyarakat butuh accesibility, di masyarakat desa banyak yang harus datang dari jauh menuju SPBU terdekat,” kata Nicke.
Baca juga: Pertamina: 11-12 Mei Jadi Puncak Permitaan BBM Selama Libur Lebaran
Pengembangan Pertashop di berbagai daerah bukan hanya untuk pemerataan distribusi BBM saja, tapi juga diharapkan bisa mendorong pusat ekonomi baru di pedesaan.
Apalagi, diketahui masih banyak daerah yang belum terjangkau pelayanan standar pertamina.
Hal ini dapat dilihat banyaknya penjual BBM eceran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.