Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Berikut Logo dan Tema Peringatan
Hari lahirnya Pancasila diperingati pada tanggal 1 Juni setiap tahunnya. Simak sejarahnya beserta logo dan tema perayaan Hari Lahir Pancasila 2021.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Dokuritsu Junbi Cosakai kemudian membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan.
Baca juga: Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021, Cocok untuk Update Status Media Sosial
Panitia sembilan ini bertugas untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut.
Anggota panitia sembilan terdiri dari, Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Pada sidang tersebut, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
Dikutip dari seruyankab.go.id, pada tahun 1998, setelah reformasi, muncul banyak gugatan tentang hari lahir Pancasila.
Pada awalnya, ada tiga tanggal yang berkaitan dengan hari lahir Pancasila, yaitu tanggal 1 Juni 1945, tanggal 22 Juni 1945 dan tanggal 18 Agustus 1945.
Akhirnya, 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.
Ditetapkannya 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila karena pada tanggal tersebut kata Pancasila pertama kali diucapkan oleh Bung Karno.
Bung Karno mengucapkan kata Pancasila pertama kali di sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pada saat itu, Bung Karno belum diangkat menjadi Presiden.
Baca juga: Anggota DPR: Pancasila Adalah Kekuatan Indonesia
Soekarno berpidato menawarkan gagasan mengenai dasar negara Indonesia pada tanggal 1 Juni 1945 di Gedung Pancasila.
Beliau berpidato di hadapan sekitar 65 anggota sidang BPUPKI.
Dalam pidatonya, Soekarno berusaha menyatukan perdebatan yang meruyak di antara para anggota BPUPKI mengenai dasar negara.
Soekarno menawarkan lima sila yang terdiri dari: