Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Silaturahim Kebangsaan, PKS Ingin Relaksasi Polarisasi Politik

Bagi PKS, sikap oposisi bukan berarti terus melestarikan polarisasi politik yang justru kontraproduktif terhadap kebersamaan sesama anak bangsa.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Silaturahim Kebangsaan, PKS Ingin Relaksasi Polarisasi Politik
ist
Presiden PKS Ahmad Syaikhu 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama bulan Ramadhan 1442 H, DPP PKS secara maraton melakukan silaturahim kebangsaan dengan seluruh Partai Politik yang memiliki kursi di parlemen.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan salah satu dampak Silaturahim Kebangsaan adalah relaksasi polarisasi politik di Indonesia.

Syaikhu menyebut, adanya sebuah polarisasi di publik yang masih terjadi ekses dari Pilpres 2014, 2019 dan Pilkada 2020.

Bagi PKS, sikap oposisi bukan berarti terus melestarikan polarisasi politik yang justru kontraproduktif terhadap kebersamaan sesama anak bangsa. Kompetisi politik di alam demokrasi adalah hal yang lumrah.

Namun, kompetisi politik ini harus didasar semangat kebangsaan yang lebih tinggi.

"Silaturahim kebangsaan adalah ikhtiar untuk memberikan keteladanan bahwa di tengah perbedaan pandangan politik yang semakin terbelah, kita masih bisa membangun berbagai macam kesamaan pandangan sebagai bangsa. Kepentingan bangsa tetap yang harus diutamakan. Kita memiliki tugas sejarah untuk mewariskan rasa persatuan dan persaudaraan di tengah masyarakat," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam Pidato Politik Puncak HUT 19 PKS dan Halal bi Halal Nasional, Minggu (30/5/2021).

Berita Rekomendasi

Selain relaksasi polarisasi politik, Silaturahim Kebangsaan PKS adalah manifestasi dari jalan Islam Rahmatan Lil Alamin.

Syaikhu menekankan, Islam sebagai Rahmat sekalian alam tidak boleh hanya menjadi jargon atau slogan, tetapi harus terealisasikan dalam sikap dan tindakan.

Baca juga: Utamakan Kader Maju di Pilpres 2024, PKS Tak Berminat Usung Anies Baswedan?

"Silaturahim kebangsaan ini adalah salah satu manifestasi tersebut. Kita harus rajin berkomunikasi dan bersilaturahim dengan berbagai elemen kebangsaan," paparnya.

Silaturahim Kebangsaan, papar Syaikhu, juga salah satu ikhtiar memitigasi berbagai stigma yang dilekatkan oleh pihak pihak yang tidak menginginkan keberadaan PKS.

Silaturahim kebangsaan akan mencairkan ketegangan politik, membuka kran komunikasi politik yang tersumbat dan mengikis prasangka prasangka buruk antar anak bangsa.

"Oleh karena itu, silaturahim kebangsaan ini harus sering kita lakukan di berbagai level kepemimpinan partai mulai dari tingkat nasional, wilayah hingga daerah. Silaturahmi tidak harus formal, komunikasi informal juga tidak kalah penting," tegasnya.

Syaikhu menuturkan, silaturahim kebangsaan juga akan menjadikan sikap politik kita semakin moderat. Karena dengan silaturahim kebangsaan, PKS membangun titik temu dengan berbagai elemen bangsa, dan menghormati berbagai perbedaan.

"Sikap moderat ini akan menjadikan kita bisa membangun sinergi dan kesepakatan di tengah perbedaan pandangan dan sikap politik," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas