Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pancasila Buktikan Indonesia Bisa Bersatu di Tengah Perbedaan

Army harus menjadi leaders. Menjadi mobilisasi untuk mengisi negara ini dengan nilai-nilai Pancasila seperti yang dilakukan Founding Father," kata Yud

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pancasila Buktikan Indonesia Bisa Bersatu di Tengah Perbedaan
Ist
Seminar Nasional Memperingati Hari Kelahiran Pancasila bertema 'Api Semangat Pancasila dalam Bela Negara' yang dilaksanakan di Auditorium Unhan RI, Selasa (1/6/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Yudi Latif, cendekiawan muda yang pernah memimpin Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyatakan Universitas Pertahanan (Unhan) bisa menjadi pusat pembumian semangat Bung Karno dan Pancasila.

Selain itu, Yudi juga meminta TNI untuk menjadi lokomotif pemecah kebuntuan di tengah masyarakat.

"Army harus menjadi leaders. Menjadi mobilisasi untuk mengisi negara ini dengan nilai-nilai Pancasila seperti yang dilakukan Founding Father," kata Yudi Latif.

"Sekarang terlihat sudah perpecahan antaranak bangsa, rasa tidak saling percaya, sebenarnya pada momen seperti ini, kita harapkan Sudirman itu hadir. Di mana kekuatan-kekuatan pertahanan negara jadi kekuatan rekonsiliasi nasional, tetapi tidak ikut campur dalam urusan politik praktis," tambahnya.

Hal ini disampaikan Yudi saat mengisi Seminar Nasional Memperingati Hari Kelahiran Pancasila bertema 'Api Semangat Pancasila dalam Bela Negara' yang dilaksanakan di Auditorium Unhan RI, Selasa (1/6/2021).

Dia mengulas tentang sistem pertahanan dalam perspektif Hari Lahir Pancasila. Yudi menjadi narasumber utama bersama Mahasiswa S3 Cohort Unhan, Hasto Kristiyanto, yang juga Sekjen DPP PDI Perjuangan.

Lebih jauh, Yudi juga menilai pemuda Indonesia harus mengilhami semangat Proklamator RI Bung Karno dalam mengimplementasikan visi negara.

BERITA REKOMENDASI

Bung Karno dan bapak bangsa lainnya, menurut Yudi, mampu melihat peluang untuk kemerdekaan RI di tengah gejolak dan tarik-menarik kepentingan kolonialisme.

"Jadi apa artinya 1 Juni soal pertahanan dan keamanan. 1 Juni ini satu khitah soal fitrah tentang apa yang kita maksud sebagai perjuangan. Dalam perjuangan itu bukan hanya bicara kekuatan berkelahi, tetapi kekuatan visi bersama, untuk bersatu" katanya.

Dekan FKN Unhan RI Marsekal Muda Syamsunasir memandang acara ini bisa semakin memperkokoh semangat dan persatuan bangsa.

Selain itu, diharapkan bisa menunjukkan kepada bangsa lain, bahwa Indonesia bisa bersatu dengan Pancasila.

Baca juga: Peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Soroti Potensi Bahaya Rivalitas Antar-Ideologi

"Untuk menjalin persatuan dan kesatuan negara. Jadi momen ini kita buat sedemikian rupa sehingga bangsa-bangsa di dunia bisa melihat bahwa Indonesia bisa bersatu di bawah Pancasila," kata Syamsunasir. 


Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya berharap acara ini bisa membangkitkan semangat generasi muda. 

"Semangat kepeloporan kita bagi generasi muda. Di Universitas Pertahanan Kami diajarkan untuk membangun konsepsi, strategi pertahanan yang khas Indonesia. Semangat ini memberikan jiwa kepimpinan kita dalam Pancasila," ungkap Hasto. 

Dia pun berharap, Pancasila bisa menjadi ideologi dunia. 

"Sehingga Pancasila tidak hanya sebagai ideologi bangsa tapi mampu menjadi ideologi dunia dan menjadi jalan tengah solusi berbagai konflik-konflik yang terjadi," kata Hasto.

Sementara, Mahasiswa S3 Unhan Cecep Hidayat menyampaikan bahwa 1 Juni adalah fitrah dalam perjuangan Indonesia. "Pancasila adalah dasar simpul segala keragaman. Kombinasi dari segala kekuatan visi yang beragam. semia menemukan momentumnya pada 1 Juni," kata Cecep. 

Pancasila dianggap sebagai jiwa bangsa, dasar daripada Indonesia merdeka, dan sekaligus pandangan Indonesia bagi dunia menjadi dasar keseluruhan kebijakan pemerintahan  

"Bahwa Pancasila sebagai falsafah bangsa, memberikan landasan idiil terhadap seluruh kebijakan  pemerintahan negara termasuk di dalamnya pertahanan negara," tutur Cecep saat menyampaikan kesimpulan seminar itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas