Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fahri Hamzah: Jika Pengkritik KPK Tambah Banyak, Pemberantasan Korupsi Tambah Baik

Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah: Jika Pengkritik KPK Tambah Banyak, Pemberantasan Korupsi Tambah Baik.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Fahri Hamzah: Jika Pengkritik KPK Tambah Banyak, Pemberantasan Korupsi Tambah Baik
kolase Tribunnews.com
Ketua KPK, Firli Bahuri-Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah - Fahri Hamzah: Jika Pengkritik KPK Tambah Banyak, Pemberantasan Korupsi Tambah Baik. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah beri kritikannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Fahri meyakini, bila makin banyak bermunculan pengkritik kinerja KPK, maka pemberantasan korupsi juga akan bertambah baik.

Menurutnya, jika semua orang hanya akan memuji KPK, kinerja lembaga anti-rasuah itu akan seperti selama ini.

Secara tidak langsung, ia menyebut KPK hanya sibuk kerja, tapi dianggap sukses oleh banyak orang.

Kritikan itu Fahri tulis lewat cuitan Twitternya, @Fahrihamzah, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Detik-detik Pegawai KPK Lolos TWK Ikuti Pelantikan, Sempat Diberi Peringatan dan Ingin Patuhi UU

"Percaya saya, Jika pengritik @KPK_RI tambah banyak maka masa depan pemberantasan korupsi tambah baik."

"Jika semua memuji dan memuja @KPK_RI maka hasilnya seperti selama ini. Sibuk dianggap sukses!," ucap Fahri.

Berita Rekomendasi

Terlihat pada cuitan lainnya, politisi Partai Gelora ini juga memberi selamat atas dilantiknya 1.271 pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Fahri mengatakan, KPK saat ini perlu cara baru untuk kerja besar, apalagi setelah dikeluarkannya revisi UU KPK, UU Nomor 19 tahun 2019.

Baca juga: KPK Tidak Lagi Steril, Diyakini Ada Makelar Lain Selain AKP Robin

Ia yakin pegawai KPK yang sekarang nantinya akan lebih baik dibanding KPK dibawah naungan regulasi yang lama, yakni UU Nomor 30 tahun 2002.

"Setelah revisi UU @KPK_RI UU No 19/2019. Maka @KPK_RI memerlukan cara baru untuk menjelaskan kerja-kerja besarnya."

"Saya percaya 1271 orang yang telah dilantik kemarin adalah generasi baru yang lebih baik dari KPK generasi UU 30/2002 dulu. #SelamatBekerjaKPK," tulisnya.

Lanjut Fahri, korupsi adalah penyakit dalam tubuh organisasi negara dan pemerintah.

Dikatakannya, tindakan korupsi akan berada di semua cabang kekuasa, termasuk lembaga yudikatif.

"Tapi, ia (korupsi) subur oleh budaya bangsanya yang toleran pada penyimpangan aparat dan pejabat. Berat sekali kerja beraa ini jika dipikul sendiri," tambahnya.

Baca juga: ICW: Kalau Dilihat Rekam Jejaknya, Pak Jokowi Jarang Keluarkan Kebijakan yang Kuatkan KPK

Fahri berharap pegawai KPK baru untuk tidak terpukau dengan kekuasaan yang dipunya.

Ia minta KPK untuk fokus dan kolaborasi memberantas korupsi.

"Maka saya berharap, pegawai baru @KPK_RI jangan terpukau dengan besarnya keluasaan yang kalian punya atau pupulatas yang ada di dunia maya."

"Tapi fokus dengan menggali semangat kolaborasi yang dala dalam UU @KPK_RI lama dan baru. Ini zaman kolaborasi kita tidak hidup sendiri," kata Fahri.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini mengingatkan bahwa kekeliruan seorang penguasa adalh menganggap kekuatan hanya untuk dimonopoli sendiri.

Baca juga: Pegawai KPK Akan Lebih Netral saat Jadi ASN? Berikut Pandangan Pengamat LIPI

Fahri Hamzah - Wakil Ketua Umum Partai Gelora
Fahri Hamzah - Wakil Ketua Umum Partai Gelora (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Sehingga, menurut Fahri, korupsi bisa hilang dengan sebuah kolaborasi orkestra.

"Kekeliruan mereka yang kuat dan berkuasa sepanjang sejarah adalah menganggap kekuatan dan kekuasaan itu untuk dimonopoli padahal untuk dibagi."

"Maka saya percaya korupsi hanya bisa hilang oleh sebuah orkestra. Dan @KPK_RI bersama presiden harus memimpin orkestra itu," lanjut Fahri.

Fahri meminta KPK untuk tak percaya bahwa kolaborasi tersebut bisa merusak marwah lembaga anti-rasuah ini.

"Jangan percaya bahwa kolaborasi bisa merusak kalian. Justru kalau pikiran itu mulai timbul, kalian telah mengidap penyakit menyimpang."

Baca juga: Polemik Seleksi Kepegawaian KPK, Istana Sebut Itu Urusan Internal

Wartawan mengambil gambar pelantikan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disiarkan melalui live streaming di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (1/6/2021). KPK resmi melantik 1.271 pegawai yang telah ditetapkan lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan kini berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Tribunnews/Irwan Rismawan
Wartawan mengambil gambar pelantikan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disiarkan melalui live streaming di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (1/6/2021). KPK resmi melantik 1.271 pegawai yang telah ditetapkan lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan kini berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Membangun eksklusifitas moral dengan menganggap yang lain sudah rusak adalah kekacauan narasi pemberantasan korupsi. Berbahaya!," ucap mantan Wakil Ketua DPR RI itu.

Masih dari cuitannya, Fahri meminta pegawai KPK yang baru tetap rendah hati dan menjaga amanah.

"Rendah hatilah karena ini kerja besar. Ini kerja bersama. Ini kerja bangsa. Rakyat berdoa karena kebaikan hidup mereka sebagian dititipkan di pundak kalian."

"Jagalah amanah ini dengan benar agar masa depan bangsa ini ada harapan. Selamat bekerja kawan.!," jelasnya.

Diketahui, pelantikan 1.271 pegawai KPK menjadi ASN itu digelar di Gedung Juang KPK, Senin (1/6/2021).

Pelantikan itu menjadi buntut dari polemik 75 pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Dalam perkembangannya, dari 75 pegawai tersebut, hanya ada 24 orang yang selamat untuk diloloskan.

Sementara, 51 pegawai lainnya akan diberhentikan.

Berita lainnya seputar Seleksi Kepegawaian di KPK

(Tribunnews.com/Shella Latifa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas