Faktor Kunci Tercapainya Target Nol Emisi Karbon pada 2050
Presiden Jokowi menegaskan keseriusan Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim dengan melakukan aksi nyata
Editor: Hasiolan Eko P Gultom

Kontribusi sektor bisnis dapat terlihat dari berbagai komitmen, misalnya menerapkan praktek efisiensi energi, mengukur dan memberikan solusi untuk mencapai nol emisi hingga memanfaatkan energi terbarukan dalam proses produksi.
“Sejak diadopsinya SDGs melalui Perpres Nomor 59 tahun 2017, maka semua pemangku kepentingan diundang untuk terlibat dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," ungkap Yono Reksoprodjo, Executive Committee IBCSD.
"Terkait dengan perubahan iklim, maka Goal 9 Industri, Inovasi, Infrastruktur, Goal 13 untuk Aksi Iklim, dan Goal 12 untuk Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab sangat erat kaitannya dengan semua sector bisnis,” jelasnya.
Sejalan dengan komitmen sektor bisnis, pemerintah juga telah menyiapkan wadah bagi para pelaku bisnis untuk melaporkan kegiatan-kegiatan keberlanjutan yang dilakukan.
Terlebih dalam konteks konsumsi dan produksi berkelanjutan.
Baca juga: Tabrak Aturan, IMB Gedung Lima Lantai Bakal Hotel di Fatmawati Dipastikan Tak Akan Terbit
Hal tersebut seperti yang dipaparkan oleh Kepala Pusat Standardisasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Noer Adi Wardojo.
Dirinya menjelaskan pemerintah telah menyiapkan sebuah platform Community of Practices.
"Dalam platform tersebut, perusahaan dan organisasi, bahkan komunitas dapat melaporkan kegiatan-kegiatannya terkait dengan pencapaian SDG 12 ini," jelasnya.
Aksi Nyata Pihak Swasta
Salah satu contoh nyata dukungan sektor bisnis terhadap keberlanjutan dilakukan oleh Grup APRIL.
Produsen pulp dan kertas yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau ini memiliki acuan Sustainability Forest Management Policy 2.0 yang menjadikan proses operasional dan Produksi perusahaan mendukung aspek berkelanjutan.
Tak hanya itu, Grup APRIL juga memiliki komitmen untuk mendukung tercapainya SDGs dan mendukung program prioritas pemerintah lewat komitmen APRIL2030, yang diluncurkan November lalu.
Salah satu target utamanya adalah mencapai net zero emission dari pemanfaatan lahan untuk tercapainya komitmen Climate Positive atau Iklim Positif pada 2030 di area operasional perusahaan.
“Ini merupakan salah satu bentuk kontribusi kami dalam pemenuhan target net zero emission, yakni mendukung tercapainya iklim positif dengan beberapa aksi," papar Dian Novarina, Deputy Director Sustainability and Stakeholder Engagement Grup APRIL.