Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Imam Shamsi Ali Nilai Alasan Pemerintah Batalkan Pemberangkatan Haji Dipaksakan

Imam Shamsi Ali mengkritisi keputusan pemerintah membatalkan pemberangkatan haji tahun ini, menurutnya hal itu dipaksakan.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Imam Shamsi Ali Nilai Alasan Pemerintah Batalkan Pemberangkatan Haji Dipaksakan
Tribunnews.com/Dennis Destyawan
Imam Besar di Islamic Center of New York Amerika Serikat (AS), Imam Shamsi Ali, saat berdiskusi secara virtual bersama jajaran redaksi Tribun Network, Rabu (21/4). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar di Islamic Center of New York Amerika Serikat (AS) Imam Shamsi Ali mengkritisi keputusan pemerintah membatalkan pemberangkatan haji pada tahun ini.

Dirinya menilai alasan pemerintah memutuskan pembatalan pemberangkatan haji dipaksakan. 

"Melihat kepada beberapa argumentasi atau alasan yang disampaikan pemerintah Indonesia (Depag) sejujurnya saya melihatnya sangat lemah, bahkan maaf kalau terasa diada-ada dan dipaksakan," ujar Imam Shamsi Ali melalui keterangan tertulis, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Kemenag Jamin Jemaah Haji yang Batal Berangkat, akan Jadi Prioritas di Tahun 2022

Alasan pertama pemerintah yang dipertanyakan oleh Imam Shamsi Ali adalah mengenai keselamatan jemaah. 

Menurutnya, masalah menjaga atau melindungi jamaah selama di Saudi dari Covid-19 itu menjadi tanggung jawab pertama dan terutama pihak Saudi. 

"Kalau sekiranya memang akan menimbulkan ancaman terhadap kesehatan/keselamatan jamaah, pastinya Saudi belum akan membuka kesempatan berhaji ini untuk siapa saja. Kenyataannya Saudi membuka kesempatan itu walau dengan pembatasan," ucap Imam Shamsi Ali.

Baca juga: BPKH Jamin Dana Jemaah Haji Indonesia Aman, Meskipun Batal Berangkat Tahun Ini

Imam Shamsi Ali juga menyoroti belum dilakukannya pembatalan pemberangkatan negara-negara lain.

Berita Rekomendasi

Bahkan dirinya mengaku mendengar kabar bahwa Malaysia mendapat tambahan 10.000 kuota dari pemerintah Saudi Arabia di tengah masih tingginya kasus Covid-19. 

Selain itu, Imam Shamsi Ali juga menyoroti  alasan pemerintah Indonesia belum diajak menandatangani kontrak pelaksanaan Haji hingga kini. 

"Sehingga merasa waktu persiapan semakin mendesak juga bukan alasan yang kuat. Emangnya negara-negara lain semua Sudah diajak bicara dengan Saudi? Dan kalau sudah kenapa pemerintah Indonesia saja yang belum diajak?" ucap Imam Shamsi Ali. 

Baca juga: Sebanyak 4.400 Jemaah Calon Haji asal NTB Batal Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini

Kalaupun belum diajak bicara atau menandatangani kontrak pengelolahan haji dengan pihak Saudi, menurut Imam Shamsi Ali, seharusnya persiapan tetap dilakukan.

Sehingga tidak harus menunggu hingga ada pembicaraan dengan pihak Saudi. 

"Kalau benar bahwa hanya Indonesia yang belum diajak bicara atau menandatangani kontrak pemberangkatan Haji, ini dapat menguatkan kecurigaan jangan-jangan memang ada kewajiban administrasi yang belum diselesaikan oleh pihak Indonesia," tutur Imam Shamsi Ali. 

Baca juga: Soal Pembatalan Haji, Legislator PKS Kembali Sayangkan Keputusan Pemerintah yang Tergesa-gesa

Dirinya juga menilai alasan alasan syar’i atau agama yang disampaikan pemerintah bahwa pembatalan ini sah karena melindungi diri dari marabahaya itu lebih penting dari pelaksanaan ritual adalah lemah.

"Argumentasi ini lemah dan dipertanyakan. Karena sekali kalau kekhawatiran itu ada di Saudi, Kenapa jamaah dari negara lain tidak masuk dalam kategori alasan syar’i ini? Saya agak terkejut dan kecewa ketika nampak MUI mendukung argumentasi ini," pungkas Imam Shamsi Ali.

Imam Shamsi Ali menilai pembatalan ini sangat tidak sensitif dengan perasaan jamaah, yang berharap akan berangkat tahun ini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas