Sidang Putusan Para Terdakwa Kasus Kebakaran Kejagung Digelar 1 Juli
Setelah mendengarkan duplik dari penasihat hukum para terdakwa, hakim pun menentukan jadwal sidang putusan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima tukang dan mandor terdakwa kasus kebakaran Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) telah selesai melaksanakan agenda sidang pembacaan duplik.
"Tinggal majelis hakim membacakan putusan dalam perkara ini," kata Hakim Ketua, Elfian, dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/6/2021).
Setelah mendengarkan duplik dari penasihat hukum para terdakwa, hakim pun menentukan jadwal sidang putusan.
"Kita minta tanggal 1 Juli, hari Kamis insyaallah, karena banyak juga putusan yang mau dibikin," tandasnya.
Sebelumnya, dalam duplik, tim kuasa hukum para terdakwa mengatakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak dapat membuktikan adanya aktivitas dari para terdakwa yang kemudian memicu si jago merah berkobar di Gedung Utama.
"Bara api rokok siapa yang menyebabkan kebakaran di antara 5 Terdakwa dan siapa Terdakwa yang terakhir kali merokok," kata salah satu tim hukum, Made Putra Aditya Pradana di lokasi, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Duplik Kasus Kebakaran Kejagung, Tim Kuasa Hukum Para Terdakwa Tetap Ingin Kliennya Divonis Bebas
Tak hanya itu, Made mengatakan belum ada bukti rekaman kamera CCTV yang dapat membuktikan perbuatan para terdakwa yang masuk dalam kategori tindak pidana.
"Sehingga tidak dapat diketahui secara jelas, terang, dan nyata penyebab kebakaran gedung utama Kejagung dikarenakan nyala api dan atau bara api," jelasnya.
Di sisi lain, kubu para terdakwa juga meminta hakim untuk menyatakan kalau dakwaan JPU tidak terbukti.
"Penasihat hukum terdakwa tetap memohon kepada majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo agar dapat memberi putusan bebas kepada para terdakwa," beber dia.
Ditemui usai sidang, kuasa hukum lainnya, Ega Laksmana Triwira Putra berharap hakim memberikan putusan dan membebaskan para kliennya dari segala tuduhan.
Artinya, harus ada putusan yang seadil-adilnya bagi para terdakwa dalam perkara ini.
"Kami harap majelis hakim mengerahkan seluruh kemampuan akademiknya dalam memeriksa perkara aquo sehingga dapat memberikan putusan seadil-adilnya pada para terdakwa dan memutus bebas," kata Ega.
Ega juga menyayangkan bukti berupa puntung rokok yang sejak awal sidang tidak dihadirkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.