Polri Bakal Kawal Pembangunan di Papua dari Ancaman KKB
Rusdi mengingatkan kepada KKB bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI. Keputusan itu telah final dan tidak boleh diganggu gugat oleh pihak mana pun.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri menyebut bakal mengawal pembangunan di Papua dari ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Tak boleh ada satupun kelompok yang boleh mengganggu pembangunan di tanah Papua.
"Pembangunan di tanah Papua harus tetap berjalan karena dengan pembangunan itu sendiri yang akan mensejahterakan masyarakat di Papua," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Rabu (9/6/2021).
Rusdi mengingatkan kepada KKB bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI. Keputusan itu telah final dan tidak boleh diganggu gugat oleh pihak mana pun.
"Kita pastikan lagi bahwa, NKRI adalah Papua. Papua adalah NKRI dan itu sudah final. Segala aktivitas pembangunan di negeri ini itu pun terlaksana di Papua," ungkapnya.
Lebih lanjut, Rusdi menyampaikan pihaknya akan menindak bagi siapapun yang menganggu upaya pemerintah membangun Papua.
"Polri beserta TNI sebagai alat negara tentunya akan melaksanakan tugas dan kewajibannya secara optimal dan akan menuntaskan segala tugas dan kewajibannya di tanah Papua," tukas dia.
Sebelumnya, Kabaintelkam Komjen Pol Paulus Waterpauw membeberkan identitas kelompok teroris KKB Papua yang masih aktif melakukan teror di tanah berjuluk mutiara hitam tersebut.
Paulus mencatat sedikitnya 9 kelompok teroris KKB Papua yang masih aktif.
Namun, ada pula kelompok-kelompok yang telah memutuskan tidak aktif melakukan aksi gangguan keamanan di Papua.
"Gerakan separatis saat ini masih terus menyebarkan gerakannya sendiri dengan ingin kemerdekaan melalui kekerasan bersenjata," kata Paulus dalam diskusi daring, Jumat (28/5/2021).
Kesembilan kelompok teroris yang masih aktif adalah kelompok Sabinus Walker, Undius Kogoya, dan Lewis Kogoya yang biasa aktif di daerah Intan Jaya Papua.
Baca juga: KKB Ancam Tembak Mati Pekerja Non-Papua, Aparat Bakal Perketat Pengamanan
Kemudian, kelompok Goliat Tabuni, Lekagak Telenggen, Peni Murib dan Ando Waker yang biasa melakukan teror di sekitar Puncak Papua.
Selanjutnya, kelompok Joni Botak yang biasa aktif di Mimika Papua dan kelompok Egianus Kogoya yang biasa beroperasi di Nduga Papua.
Dijelaskan Paulus, dua kelompok teroris KKB Papua yang tak aktif adalah Mathias Wenda yang biasa beroperasi di Wutung dan Puron Wonda dan Endem Wanimbo yang biasa beraksi di Lanny Jaya
"Ada tokoh tokoh tua, Mathias Wenda itu sudah tidak aktif. Puron Wonda dan Endem Wanimbo juga sudah tidak aktif," ungkap dia.
Lebih lanjut, Paulus menuturkan kelompok di atas merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas insiden kekerasan dan teror yang terjadi di Papua.
"Peningkatan unsur kekerasan dan teror yang tidak hanya ditujukkan kepada aparat, tapi juga menyasar masyarakat sipil dan merusak fasilitas warga masuk ke tahap brutal sehingga pemerintah menetapkan aksi sekelompok KKB sebagai aksi terorisme," tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.