Kisah Pegawai Warung Pecel Membegal Driver Ojol, Rampok Motornya, Bakar Korban, Belajar dari YouTube
Slamet Ariswanto tewas dibunuh dengan cara dibakar oleh pelaku saat Slamet mengantar pelaku dengan motor ojeknya, Rabu (9/6/2021).
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Malang benar nasib driver ojek online muda bernama Slamet Ariswanto (33) ini. Driver ojek online warga Desa Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ini harus meregang nyawa menjadi korban aksi begal dan pembunuhan oleh penumpang ojeknya sendiri.
Slamet tewas dibunuh dengan cara dibakar oleh pelaku saat Slamet mengantar pelaku dengan motor ojeknya, Rabu (9/6/2021).
Jasad Slamet ditemukan gosong, tergeletak di jalan layang atau flyover Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Brebes, Rabu (9/6/2021). Sementara itu motor milik korban raib.
Aksi begal sadis ini mendapat perhatian luas warga Brebes mengingat kejadian ini sangat memilukan.
Polisi kemudian berhasil meringkus pelaku pembunuhan driver ojol ini. Pelakunya tak lain adalah Ahmad Jamaludin (21), warga Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, dibekuk aparat kepolisian pada Jumat (11/6/2021) di rumahnya.
Ia merupakan pegawai warung makan pecel lele yang nekat membegal karena ingin menguasai sepeda motor korban.
Saat ditemui di Mapolres Brebes, Jamaludin mengaku melakukan aksi keji tersebut saat dia baru pulang dari Jakarta.
Di tengah perjalanan ia terpikir untuk melakukan aksi pembegalan.
"Pas di tengah perjalanan saya kepikiran ingin menguasai motor," terangnya.
Baca juga: Tak Terima Disalahkan Terus oleh Temannya Sesama Begal, Pemuda Ini Pilih Serahkan Diri
Untuk melancarkan aksinya itu, ia kemudian turun di perempatan Pacific Mal, lalu memesan ojek online untuk melanjutkan perjalanan ke Brebes.
"Di tengah perjalanan punya rencana ambil motor sama hape (ponsel)-nya," ucap Jamaludin seperti dalam video yang diterima Tribun Jateng, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Kakek Driver Ojol yang Dibegal Dapat Motor Baru, Donasi untuk Korban Terkumpul hingga Rp 101 Juta
Ketika di lokasi kejadian atau di flyover, pelaku pun melakukan aksi begal dengan memukul korban dari belakang mengunakan tangannya.
Setelah dipukul berulang kali, laju motor yang dikendari korban melambat hingga korban tersungkur di aspal.
Baca juga: VIRAL ARMY Beri Hadiah Album BTS Terbaru pada Driver Ojol, Apresiasi Sudah Rela Antre BTS Meal
"Di jembatan flyover saya pukul pakai tangan dari belakang. Pakai tangan saja. Kemudian dia terjatuh. Saya pukul lagi, berapa kali tidak ingat," katanya.
Setelah korban terjatuh, pelaku kembali memukul korban.
"Saya pukul lagi, berapa kali tidak ingat," katanya. Saat korban sudah tidak sadarkan diri, tersangka kemudian menyeret korban ke tepi jalan.
Setelah merampas sepeda motor dan barang berharga milik korban, ia kemudian berusaha menghilangkan jejak.
Tersangka selanjutnya mencari sampah dan dedaunan kering untuk membakar korban.
"Bakar pakai daun kering. Saya lihat di Youtube kenapa sampai begitu (membakar)," kata Jamaludin.
Dia mengaku saat menganiaya korban, korban tidak melakukan perlawanan sama sekali.
"Korban tidak melawan. Saat dibakar sudah pingsan, tidak bergerak," katanya.
Motif Ingin Punya Motor
Ahmad Jamaludin nekat melakukan aksinya lantaran ingin memiliki sepeda motor.
"Ingin punya motor buat dipakai sendiri," kata Jamaludin saat ditanya di ruang penyidik Mapolres Brebes, Jumat (11/6/2021) seperti dilansir dari kompas.com.
Jamaludin mengaku, awalnya dia baru pulang merantau dari Jakarta menggunakan bus Rabu (9/6/2021) dini hari.
Namun, bukannya turun di Brebes, ia memilih turun di perempatan Pasific Mal.
Dari situ, ia kemudian memesan ojek untuk melanjutkan ke Brebes.
Kediaman tersangka sendiri sebenarnya di Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Brebes.
"Pas di tengah perjalanan saya kepikiran ingin menguasai motor," kata Jamaludin.
Sesampainya di jembatan flyover di Desa Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, ia kemudian melancarkan aksinya.
Sejalan dengan pengakuan pelaku, rekan korban yang juga driver ojek online, Sugihartono mengatakan dirinya sempat melihat korban.
Saat itu Slamet sedang membawa penumpang dari perempatan Pasific Mal Kota Tegal sekitar pukul 02.00 WIB, Rabu (8/6/2021).
Itu beberapa jam sebelum korban ditemukan tak bernyawa di flyover Brebes.
"Terakhir lihat korban bawa penumpang dari perempatan Pasific Mal. Penumpangnya bawa tas ransel hitam tujuan Tanjung, Brebes," kata Sugihartono.
Ditangkap di rumahnya
Setelah melancarkan aksinya ia pun pergi membawa barang berharga serta sepeda motor korban.
Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya tim gabungan Resmob Polres Brebes dan Reskrim Polsek Kersana meringkus pelaku di rumahnya di Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (11/6/2021).
"Alhamdulilah sudah terungkap. Hasil koordinasi Resmob dengan Reskrim Polsek Kersana berhasil mengamankan tersangka di rumahnya di Kecamatan Tanjung," kata Kapolres Brebes AKBP Gatot Yulianto di kantornya, Jumat (11/6/2021) malam.
Hasil penyidikan sementara, kata Gatot, tersangka sudah merencanakan aksi begal terhadap korban.
"Sementara pelaku tunggal. Tapi nanti kita kembangkan lagi. Saat penangkapan, baru tadi dibawa ke kantor jadi pemeriksaan belum mendalam. Untuk sementara motifnya untuk menguasai barang milik korban," kata Gatot.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Ikan goreng gosong
Istri Slamet Ariswanto, Mardiani (32) mengaku memang memiliki firasat tak enak beberapa hari sebelum suaminya meninggal dunia.
Menurut Mardiani, Slamet sempat minta dimasaki ikan gosong.
"Beberapa hari sebelum kejadian, suami meminta makan nasi dengan lauk ikan goreng gosong. Ini tidak biasanya," kata Mardiani
Slamet Ariswanto sendiri baru dikarunia seorang anak. Usianya kini baru 4 bulan.
Mendapat kenyataan seperti ini, Mardiani berusaha tetap tegar.
"Sedih. Sangat terpukul, tapi saya berusaha ikhlas," kata Mardiani.
Mardiani bercerita, Slamet Arsiwanto pergi dari rumah selepas magrib untuk mencari penumpang.
"Saat itu pamit untuk bekerja cari penumpang. Itu komunikasi terakhir kami," katanya.
Mardiani (32), istri dari Slamet Ariswanto (33) driver ojek online yang tewas diduga korban begal di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.(Tresno Setiadi/kompas.com)
Suaminya, ungkap Mardiani, merupakan sosok suami yang bertanggung jawab dan pekerja keras.
Suaminya sudah bekerja sebagai driver ojol sejak 2017 silam.
"Sejak akhir 2017 bekerja sebagai driver ojek online. Suami saya pekerja keras, orderan kapan pun selalu berusaha diantarkan ke tujuan," ujar Mardiani.
Kini, Mardiani berharap agar pihak kepolisian bisa segera memburu pelaku yang tega menghabisi nyawa suami tercintanya.
"Saya minta tolong Pak Polisi, saya mohon. Tangkap pelaku secepatnya. Kalau ketangkap hukum seadil-adilnya," jelasnya. (tribunjateng/ kompas.com/ Tresno Setiadi/ mamdukh adi priyanto)